Posts filed under ‘Hemat Di Jalan’
Soal transportasi publik
Pada hari Sabtu tgl 7 Februari 2015, harian Media Indonesia memberikan sebuah editorial dengan judul “Melepas Predikat Jakarta Juara Macet.”
Disebutkan bahwa Castrol Magnatec Stop-Start Index memberikan predikat juara untuk Jakarta sebagai Raja Macet.
Tentunya hal ini sudah tidak asing lagi bagi kita rakyat Indonesia terutama yang tinggal di Jakarta.
Namun, ada kata-kata yang sangat inspiratif dari editorial tersebut yang ingin saya bagi yaitu
“Kota yang maju bukanlah kota yang penduduk miskinnya mampu membeli mobil pribadi. Melainkan kota yang penduduk kayanya mau menggunakan transportasi publik”
Mudah-mudahan para pemimpin kota dan negara kita ikut mendengarkan, terinspirasi dan dapat memberi harapan untuk transportasi umum yang lebih baik dan digunakan oleh masyarakat dari segala tingkat dan golongan.
Pentingnya Transportasi Publik dalam mengurangi kemacetan
Foto ini menggambarkan bagaimana kondisi jalan yang macet penuh dengan mobil bisa hilang hanya dengan menyatukan semua orang dalam 1 buah bus.
Semoga memberi inspirasi.
Aturan Pengawalan dan lampu isyarat kendaraan di jalan umum
Di banyak jalan di Indonesia, kemacetan adalah hal yang lumrah. Baik naik mobil atau motor, tentunya kena macet pasti membuang waktu, membuang bensin dan memerlukan kesabaran agar tidak berkendara agresif yang dapat membahayakan orang lain.
Dalam resep berkendara hijau, tentunya macet tidak masuk hitungan karena jalan macet itu sangat boros. Kerugian masyarakat akibat mace saja mencapai trilyunan.
Tapi seringnya, kita sedang macet, orang lain malah pakai pengawalan kendaraan oleh polisi atau hanya mobil “biasa” yang dipasangkan lampu biru-biru dengan sirene. Polisi pun seringnya membiarkan saja.
Kita sebal, tetapi kebanyakan terintimidasi dan akhirnya minggir juga. Bagaimana sih aturannya? Mari kita lihat satu per satu agar lain kali lebih percaya diri saat terintimidasi mobil-mobil tersebut.
Info menarik dari Eropa tentang kepemilikan sepeda
Diberitakan bahwa penjualan sepeda di banyak negara Eropa melebihi penjualan mobil. Dengan infrastruktur sepeda yang sudah maju dan tertata, sangat mudah dan aman untuk mengendarai sepeda di Eropa. Dampak positifnya adalah dengan pengurangan penggunaan mobil, maka lingkungan pun akan ikut menjadi lebih sehat dan segar. Bagaimana dengan kita? Apa kita hanya pakai sepeda untuk Car-Free-Day saja?
Waze. Aplikasi sosial informasi lalu lintas.
Di jaman penuh teknologi ini, terus dilahirkan hal-hal baru yang dapat menjadi alat bantu kita dalam sehari-hari.
Untuk yang terus berkutat dengan lalu lintas, maka informasi akan menjadi senjata yang sangat berguna karena kita dapat lebih mudah mencari jalan-jalan alternatif.
Saat ini sudah ada Twitter yang membantu dalam bentuk text segala informasi lalu lintas yang ada seperti @lewatmana, @TMCPoldaMetro, @jasamarga, dll
Sekarang, untuk anda yang menggunakan smartphone berbasis iOS (Apple) atau Android dapat mengunduh Waze, aplikasi sosial untuk informasi lalu lintas yang berbasis komunitas.
Saat anda menggunakan aplikasi ini dalam kendaraan, maka Waze akan membuat peta lalu lintas berdasarkan kecepatan kendaraan anda. Selain itu anda bisa membuat laporan secara cepat untuk hal-hal seperti kecelakaan, jalan yang ditutup, dll dan bahkan chatting dengan pengguna Waze lainnya.
Bedanya dengan Twitter, Waze memiliki peta visual sehingga memudahkan kita melihat rute dan malah Waze dapat membantu mencari dan mengkalkulasi rute untuk kita.
Semakin banyak orang yang menggunakan Waze, maka informasi lalu lintas kita pun akan semakin lengkap.
Cobain deh!
Oslo, Norwegia. Kota SPLU terbanyak di dunia.
Saat ini SPLU sedang menjadi buah pembicaraan terutama kalau yang bicara adalah eks dirut PLN yang sekarang menjadi menteri BUMN yaitu Dahlan Iskan. SPLU adalah Stasiun Pengisian Listrik Umum yang “katanya” akan digalakkan oleh pemerintah. Menurut Dahlan, biaya pembuatan SPLU itu hanya 5 persen dari SPBU biasa dan bisa dikerjakan dalam waktu 1 minggu. Apa masuk akal?
Ternyata saya juga baru ingat, 2 bulan lalu saya ke Oslo, Norwegia dan pada saat jalan di tengah kota, ada beberapa orang sedang membuka kap mobil dan mencolok kabel dari pinggir jalan. Ternyata, tempat parkir di pinggir jalan di kota Oslo itu sudah disiapkan Charger untuk mobil listrik atau SPLU sehingga orang dapat dengan mudah memarkir kendaraan, charge, belanja, saat kembali sudah full dan tinggal tancap gas.
Foto-fotonya saya berikan di bawah ini: (lebih…)
Amsterdam, kota sepeda.
Amsterdam. Begitu banyak orang yang naik sepeda, tua, muda, perempuan, laki-laki, wanita dengan rok mini, pria dengan setelan jas, anak muda siap ke disko, orang-orang berbelanja ke supermarket. Semua terasa begitu natural, tanpa risi, terlihat sombong, tidak dengan aksesoris macam-macam, tidak dengan sepeda gunung yang menantang atau sepeda lipat yang mewah. Hampir semua menggunakan sepeda kota seperti jengki yang disini hanya untuk koleksi. (lebih…)
Cat yang dapat menyerap polusi
Saat ini kota Manila, di Filipina, sedang melakukan percobaan untuk menggunakan cat yang “katanya” bisa menyerap polusi. Manila adalah salah satu kota yang terkotor karena polusi kendaraan dan menyebabkan kematian hingga 4000 orang per tahun.
Cat yang dipakai adalah Boysen KNOxOUT yang bisa memfilter Nitrogen Oksida dari udara. Cat ini bereaksi terhadap sinar matahari dan juga kelembapan (water moisture) sehingga bisa menyerap hingga 20 persen NOx yang ada. (lebih…)
Komentar Terbaru