Oslo, Norwegia. Kota SPLU terbanyak di dunia.
8 Agustus, 2012 at 23:56 1 komentar
Saat ini SPLU sedang menjadi buah pembicaraan terutama kalau yang bicara adalah eks dirut PLN yang sekarang menjadi menteri BUMN yaitu Dahlan Iskan. SPLU adalah Stasiun Pengisian Listrik Umum yang “katanya” akan digalakkan oleh pemerintah. Menurut Dahlan, biaya pembuatan SPLU itu hanya 5 persen dari SPBU biasa dan bisa dikerjakan dalam waktu 1 minggu. Apa masuk akal?
Ternyata saya juga baru ingat, 2 bulan lalu saya ke Oslo, Norwegia dan pada saat jalan di tengah kota, ada beberapa orang sedang membuka kap mobil dan mencolok kabel dari pinggir jalan. Ternyata, tempat parkir di pinggir jalan di kota Oslo itu sudah disiapkan Charger untuk mobil listrik atau SPLU sehingga orang dapat dengan mudah memarkir kendaraan, charge, belanja, saat kembali sudah full dan tinggal tancap gas.
Foto-fotonya saya berikan di bawah ini:
Hal ini terlihat seperti mimpi saja. Tetapi dengan tekad yang kuat dan dukungan dari pemerintah serta peran seorang Dahlan Iskan yang mudah-mudahan bisa menjadi pendobrak, maka hal ini bukan tidak mungkin. Pemerintah Oslo pun sebelum meminta rakyatnya membeli mobil listrik, disediakan dahulu infrastruktur SPLU di seluruh penjuru kota sehingga orang pun tidak kesulitan. Dukungan ini lah yang diperlukan untuk tahap awal. Bila orang bisa merasa bahwa naik mobil listrik tidak takut kehabisan listrik, maka kalau mobil listrik Dahlan Iskan rencana dijual 50-60 juta rupiah, kelihatannya akan terjual seperti kacang goreng.
Kita dukung program mobnas listrik!
Entry filed under: Berita Lingkungan Global, Energi Alternatif, Hemat Di Jalan, TeknoHijau. Tags: electric car, mobil listrik, splu.
1 Komentar Add your own
Tinggalkan Balasan
Trackback this post | Subscribe to the comments via RSS Feed
1. sri adhi suryanto | 11 Agustus, 2012 pukul 14:41
yang ditakutkan bukan keberadaan sarana, tetapi di Indonesia sering mengamalkan butir pancasila, “menghargai hasil karya orang lain” akhirnya keberadaan sarana tersebut dikhawatirkan dengan sekejap menjadi lenyap oleh tangan-tangan kreatif, dijaga saja bisa hilang apalagi di biarkan, mengambil contoh telepon umum kabel nya telkom