Konsorsium Sepeda Untuk Sekolah
14 Juni, 2008 at 23:33 3 komentar
Konsorsium Sepeda Untuk Sekolah adalah program yang dibuat dalam rangka menekan angka anak putus sekolah yang diakibatkan karena mahalnya biaya transportasi sebagai dampak langsung tingginya harga BBM di Indonesia, serta mendorong kebiasaan penggunaan kendaraan bebas emisi gas buang sejak awal di sekolah. Konsorsium ini terdiri dari: (1) The CBE (The Centre for the Betterment of Education), (2) Klub Guru, (3) Bike To Work (B2W), dan (4) Ikatan Alumni UI (Iluni UI).
Target dari konsorsium ini adalah seperti yang tertera di website Sepeda Untuk Sekolah adalah diantaranya untuk mengumpulkan sepeda (bekas atau baru) dari berbagai pihak (perorangan atau institusi) dan menyumbangkannya kepada desa atau sekolah yang membutuhkan. Selanjutnya desa atau sekolah tersebut meminjamkan sepeda kepada anak usia sekolah yang memerlukan untuk pergi ke sekolah berboncengan. Selain itu target lainnya adalah untuk memasyarakatkan kembali tradisi bersepeda di sekolah sehingga mengurangi emisi gas buang, berbiaya murah dan sehat serta hemat enersi.
Yang pasti, selain menghemat BBM dan memberikan transportasi alternatif bagi yang membutuhkan, program ini juga dapat menaikkan taraf pendidikan masyarakat. Untuk berpartisipasi, anda bisa mendonasikan uang ke rekening konsorsium atau menyumbangkan sepeda yang sudah tidak dipakai dan tetap layak.
Tetapi selain anak-anak yang mendapat sumbangan ini, semua orang yang mempunyai anak sekolah disarankan juga mendorong anak-anak mereka untuk naik sepeda ke sekolah, terutama bila jarak masih < 5 km. Sekolah pun harus menyediakan tempat parkir sepeda untuk mendorong siswa dan siswi mereka naik sepeda, bukan gampang saja naik ojek atau bajaj. Seperti target Konsorsium Sepeda untuk Sekolah, diharapkan siswa siswi yang naik sepeda akan lebih sadar lingkungan, hemat energi, menghemat pengeluaran orang tua mereka, dan memasyarakatkan kembali gaya hidup bersepeda.
Entry filed under: Berita Lingkungan Lokal.
3 Komentar Add your own
Tinggalkan Balasan
Trackback this post | Subscribe to the comments via RSS Feed
1. caktopan | 15 Juni, 2008 pukul 12:00
kok jadi ingat ceritanya Lintang – laskar pelangi ya?
80 KM ke sekolah setiap hari, lewat rawa dan dihadang buaya…
2. tia | 15 Juni, 2008 pukul 20:24
programnya seru banget mas. kebetulan di sekolah juga beberapa guru udah mulai naik sepeda. cuman susah meyakinkan orangtua untuk mengijinkan anaknya naik sepeda ke sekolah. rata-rata alasannya lebih karena keselamatan. maklum para pengendara sepeda motor yang sering ugal2an yang bikin ortu pada takut.
3. zaghlul | 18 Juni, 2008 pukul 23:45
salam… programnya sangat OK, dan kalo sepeda bekasnya ada yang nolak, kami siap meyalurkannya di daerah kami, Takengon Aceh Tengah melalui Central Aceh Bicycle Community (CABC) dan kunjungi gayobicycle.multiply.com