Presiden Ingin Komunitas “Bike to Work” Diperbanyak

21 Juni, 2008 at 08:12 20 komentar

Disadur dari Harian Kompas tgl 21 Juni 2008

Sabtu, 21 Juni 2008 | 03:00 WIB

Sepeda pada zaman dulu hanya punya satu fungsi, yakni alat transportasi. Dengan berubahnya zaman, sepeda beralih fungsi. Sepeda bisa dipakai untuk berolahraga, sekadar bergaya, atau untuk kesenangan dan gengsi belaka.

Kini, saat manusia mulai terjepit kepadatan lalu lintas dan ”dikeroyok” polusi udara yang membahayakan serta kesadaran untuk hidup lebih ”sehat”, sepeda kembali diupayakan ke fungsi awalnya sebagai alat transportasi.

Itulah yang tengah diupayakan komunitas Bike to Work. Organisasi itu ingin mengembalikan fungsi awal sepeda dengan menyosialisasikan bersepeda untuk bekerja.

Jumat (20/6) pagi, sekitar 500 peserta Bike to Work dari Bogor, Depok, Jakarta, dan Tangerang berkumpul di Tugu Monumen Nasional, Jakarta.

Namun, mereka datang agak kesiangan mengingat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan sejumlah menteri yang ikut menemani di halaman Istana Merdeka sudah menunggu.

Sebut saja, mulai dari Menneg Pemuda dan Olahraga, Mensesneg, Menneg Ristek, Menhub, Menneg LH, Menteri ESDM, Menperdag, dan Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi.

Presiden yang bersepeda tandem bersama Ibu Negara Ny Ani Yudhoyono datang sekitar pukul 06.40. Peserta Bike to Work baru datang pukul 07.10. Meski terlambat, Presiden tetap bersukacita menyambut mereka.

Gerakan menyosialisasikan bike to work dimulai dengan melalui rute ke arah Tugu Monas, Stasiun Gambir, Mahkamah Agung, langsung masuk ke pintu Sekretariat Negara.

Presiden yang turun terlebih dahulu menyambut tamunya dengan hangat di halaman rumput antara Istana Negara dan Istana Merdeka. Sebelum acara dimulai, Presiden mengeluarkan lelucon-lelucon ringan untuk memeriahkan suasana. ”Benar-benar Siregar (segar) bukan? Banyak Pohan (pohon) ya….”

Presiden menambahkan, ”Jalannya banyak Manurung (menurun) ya?” Joke yang populer di kalangan masyarakat itu merupakan nama-nama marga yang sangat familier bagi etnis Tapanuli. Sesaat kemudian, Presiden menambahkan, kali ini dengan serius, ”Pohan itu marga besan saya (Auli Pohan)….”

Dalam sambutan tanpa teks, Presiden menyoroti lima hal keuntungan bersepeda menuju tempat kerja. Selain, untuk berolahraga, menghemat energi, ikut melestarikan lingkungan, juga ada rekreasi. ”Karena itu, ajak masyarakat lebih banyak lagi ikut komunitas Bike to Work ini,” ujar Presiden.

Sebelum bubar, Presiden menerima kenangan-kenangan berupa lukisan foto tentang sebuah SPBU berbahan bakar air minum. Lagu-lagu karya Presiden Yudhoyono ikut mengiringi tamu-tamu menikmati bubur ayam dan lontong sayur. Meskipun makanan tersebut ditempatkan dalam gerobak pedagang keliling yang berada di beberapa sudut taman Istana, nyatanya sudah disiapkan lebih dulu oleh sebuah katering. ”Makanannya dari katering kok, Pak,” ujar petugas berbaju putih yang menyendokkan bubur hangat dari dandang. (SUHARTONO)

Iklan

Entry filed under: Berita Lingkungan Lokal.

Bayam, sehat tapi harus tahu lebih jauh Koran Kompas ePaper

20 Komentar Add your own

  • 1. Andra  |  21 Juni, 2008 pukul 17:55

    Asik banget yak jadi presiden.
    Mau naik speda juga ga perlu macet.

  • 2. ciput  |  29 Juni, 2008 pukul 16:15

    setuju banget, tapi orang jaman sekarang hanya sebagian kecil yang mau susah, mereka lebih suka naik mobil atau motor!

  • 3. yogi  |  30 Juni, 2008 pukul 10:23

    wah sayang banget neh, aku gak berkesempatan ikut waktu acara itu,
    tiap hari selalu bersepda untuk ke kantor,,
    yah,, cuma 10 menit saja dari kontrakan aku,,
    deket kan,,, hehehe
    jadi daripada naik motor aku mendingan milih pake sepeda saja kan,,,
    pengin punya stiker kuning yang ada tulisannya Bike To Work,,, tapi belum sempat2,,
    dimana dapatnya yah??
    gratis gaK???

  • 4. Online finance magazine  |  30 Juni, 2008 pukul 21:08

    Ayo naek sepeda..hehe jadi inget waktu kecil

  • 5. rin  |  2 Juli, 2008 pukul 16:58

    punya teman yang selalu naik sepeda, keren!! dia pede dan ngirit katanya juga kayanya dia banyak pahala nya ga nambahin rusak bumi ini… esmud, TOP dech..

  • 6. khalis  |  2 Juli, 2008 pukul 23:33

    kapan ya presiden bisa bersepeda di tanah Gayo, Aceh Tengah

  • 7. putrikemben  |  4 Juli, 2008 pukul 11:11

    salam kenal yah dari putri kemben..sipp sepeda aan aku juga bersepda di pagi hari tempatku di pegunungan sejuk banget salam dari taiwan…www.putrikemben.wordpress.com

  • 8. natan  |  27 Juli, 2008 pukul 12:28

    dasar ,, pada cari muka!!!!!!

  • 9. ahsinmuslim  |  31 Juli, 2008 pukul 10:07

    lama gak naik sepeda. jadi kangen.

    yup, bersepeda selain menyehatkan juga menghemat biaya, mesti gak hemat tenaga. he…he…

  • 10. robby  |  31 Juli, 2008 pukul 12:00

    kalau banyak yg bersepeda maka Indonesia menuju Go Green dan bisa menurunkan polusi. yang harus diperhatikan adalah dibuat sarana dan prasarana yang menunjang bike to work, dukungan dari semua orang baik itu pemerintah dan perusahaan.

  • 11. kabariyanto  |  31 Juli, 2008 pukul 12:51

    Boleh-boleh aja seh klo komunitas sepeda diperbanyak. tapi coba lihat, apakah jalan-jalan tortoar kita layak untuk dijadikan tempat bersepeda. Atau, adakah jalur khusus bersepeda seperti di India atau di negara-begara lain.

  • 12. Muhammad Guntur  |  1 Agustus, 2008 pukul 07:59

    tapi harus disediakan dong jalur buat sepedanya pak.

  • 13. sidikprasojo  |  2 Agustus, 2008 pukul 06:42

    Sipp…
    Aku Bakal Pakai Sepeda Terus nih buat Kuliah…
    Sehat-Sehat…
    Oh ya…sekarang lagu musim-musim nya flu nih…
    jaga kesehatan ya semua…
    kring-kring…sepeda baru mau lewat…cabut mang…

    bagi-bagi tips, kirim dan link ke:
    sidikprasojo.wordpress.com

  • 14. fauzan  |  7 Agustus, 2008 pukul 09:46

    Saya setuju klo bersepeda dijadikan budaya. agar lingkungan terjaga.
    Namun demi kenyamanan pengguna sepeda di jalan raya. sebaik pemerintah menyediakan jalur khusus sepeda. Ya, tidak usah selebar jalur BUS Way, yang penting ada.

  • 15. shien  |  14 September, 2008 pukul 15:28

    wex, boleh aza seh tapi kesadaran masyarakat sini masi kurang juga ga disiplin (_ _”), belum lagi polusi udaranya gara2 byk kendaraan T_T naek sepeda yg ada keracunan khususnya daerah2 macet kyk jakarta T_T

    mudah2an dan pasti sepeda jadi budaya buat jaga lingkungan, yg pasti harga2 sepeda jgn mahal2 T_T

  • 16. Patricia  |  16 September, 2008 pukul 14:09

    Mo tanya dong….
    Aku mo adain acara fun bike
    ada yang tau contact nya komunitas fun bike ga?
    thanq ya

  • 17. Ajie Fitriantoro  |  15 Februari, 2009 pukul 12:45

    Mdh2an di Jakarta bs lbh bnyak komunitas bikers2,, dan para pkerja yg memakai sepeda, biar mengurangi kmacetan da polusi…
    slm knal yach

  • 18. asep saepisan  |  27 Februari, 2009 pukul 18:32

    slam kenal ..
    seminggu sekali setiap hari jum’at dari kota bekasi ke tempat kerja di lokasi cawang naik sepeda, insya allah kalau sudah agak rame seminggu 3 kali (senin-rabu-jum’at).
    mudah-mudahan pemerintah bisa sediakan jalur sepeda di bantaran kali malang dari bekasi sampai jakarta.
    wassalam

  • 19. andi  |  19 Maret, 2009 pukul 14:33

    saya baru seminggni nih kerja naik sepeda yang saya rasakan waaah tubuh gw jadi sueger banget pagi-pagi naik sepeda……pokoke mantaplah,,,oia mau dapetin tulisan kuning back to walk dimana yaaa

  • 20. dyylan  |  25 Maret, 2009 pukul 20:27

    om andi domisili dimana om? coba ke sekretariat b2w om di jl. wijaya 1 keb. baru ato liat2 di situs b2w..salam sejuta sepeda..

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

Trackback this post  |  Subscribe to the comments via RSS Feed


Agenda

Archives

RSS Bisnishijau.Org

  • Sebuah galat telah terjadi; umpan tersebut kemungkinan sedang anjlok. Coba lagi nanti.

Kampanye Hijau











Statistik Pengunjung

  • 2.465.764 Pengunjung

Statistik

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Bergabung dengan 318 pelanggan lain

%d blogger menyukai ini: