Stop Merokok. Bukan Karena Asapnya, Tapi Proses Pembuatannya.
8 Juli, 2007 at 23:05 86 komentar
Semua barang yang kita konsumsi memerlukan energi dalam proses pembuatannya. Dari yang termudah seperti memakan strawberry yang kita petik sendiri sampai kertas yang kita pakai sehari-hari. Seperti tanaman lainnya, strawberry memerlukan waktu untuk tumbuh dan dalam perjalanannya memerlukan air, pupuk dan tenaga manusia juga. Kertas mungkin memiliki rantai yang lebih panjang, dari penanaman pohon, penebangan, lalu melalui semua proses yang ada di pabrik yang memerlukan banyak sekali energi, sampai transportasi ke tempat dimana kertas itu kita pakai, dan kita buang.
Paling tidak kalau kertas tadi dipakai untuk keperluan bisnis seperti membuat kontrak, sales order, atau laporan manajemen, kertas tersebut mendapat nilai lebih. Tetapi kalau kita bicara tentang rokok, maka nilainya mungkin lebih banyak negatifnya daripada nilai tambahnya. Bukan hanya dari sisi kesehatan, tetapi pada akhirnya rokok tersebut hanya dihisap untuk dibuang, lalu sampah puntung pun menjadi problem masyarakat karena hanya sekitar 10-15% puntung rokok yang dibuang secara benar. Yang lainnya dibuang sembarangan ke jalan-jalan yang akhirnya memenuhi sungai dan laut kita.
Kalau kita bicara soal asap rokok, memang dibandingkan kita bernafas kadar CO2 diasap rokok tergolong kecil, tetapi kalau bernafas dan merokok pada akhirnya total CO2 yang dikeluarkan lebih besar dari yang seharusnya. Asap rokok juga menjadi polusi bagi perokok pasif yang menghirupnya serta membuat sekitarnya bau juga. Tetapi memang yang membuat merokok itu merusak lingkungan bukan karena perbuatan merokok, tetapi pembuatan rokok itu sendiri yang pada akhirnya rokok tersebut akan dibuang. Kita tahu bahwa dengan membeli rokok maka kita akan membuang pembungkus rokok dan puntungnya.
Pembuatan rokok memerlukan banyak sekali proses serta industri pendukung yang bila kita perhatikan memakai banyak sekali energi.
- Kertas rokok. Seperti kertas lainnya, kertas rokok juga memerlukan pohon yang diproses menjadi bubur sebelum akhirnya dicetak menjadi kertas rokok dan di printing untuk nama dan logo
- Tembakau. Tembakau adalah campuran utama rokok yang dalam prosesnya memerlukan air, pupuk, bahan kimia, pestisida, hingga gudang, transportasi, serta manusia yang menjalankan semua ini.
- Bumbu yang dipakai untuk blending dengan tembakau seperti cengkeh dan bahan lainnya yang perlu diproses.
- Proses melinting secara manusia
- Proses manufacturing yang memerlukan mesin dengan kebutuhan energi yang besar
- Industri pembungkus rokok dan printing
- Transportasi ke setiap daerah penjual
- Gudang yang diperlukan dalam transit atau gudang distribusi
- Dan lainnya yang belum tersebut hingga proses pembuangan sampahnya
Itulah, memang setiap barang tidak bisa tidak melewati banyak proses yang juga dilewati oleh rokok, tetapi bila pada akhirnya rokok tersebut hanya untuk dibakar, dihisap dan dibuang, itu benar-benar membuang hasil bumi, energi dan tenaga sia-sia yang akhirnya juga menyebabkan penyakit.
Apa kita mau terus digerogoti oleh kecanduan yang merugikan Bumi kita, lingkungan, dan pada akhirnya diri kita sendiri? Stop Merokok! Bukan untuk kesehatan saja tetapi juga lingkungan. Dan pada akhirnya kalau kita bisa Stop Merokok, kita juga akan menghemat uang juga.
Entry filed under: Fakta Lingkungan, Manifesto Hijau.
86 Komentar Add your own
Tinggalkan Balasan
Trackback this post | Subscribe to the comments via RSS Feed
1. heniez | 10 Juli, 2007 pukul 16:16
Bicara tentang rokok, saya cukup prihatin dengan para pemakainya, banyak sekali dijumpai orang2 dengan kategori kelas ekonomi rendah sudah kecanduan rokok, contohnya : tukang asongan, tukang becak, tukang ojek, kuli angkut dll. Berapa batang rokok yang mereka habiskan setiap hari?. Bukankah lebih baik jika uang rokok dipakai untuk membeli telur atau susu yang lebih menyehatkan?.
Bagaimana pendapat Anda tentang Sampoerna Fondation?, dari namanya saja sudah bisa ditebak bahwa di balik nama tsb adalah pengusaha rokok kelas kakap. Di satu sisi, SF banyak sekali mengadakan beasiswa dan pelatihan kemitraan terhadap pengusaha kecil, di sisi lain produk yang mereka hasilkan sangat merugikan kesehatan.
2. Taibah | 10 Juli, 2007 pukul 17:34
Hai…great point of view Kang! Rokok memang salah satu yang bikin gerah kalo ngobrol ma pencinta lingkungan+pencinta rokok…
O,ya… saya nulis juga di blog environmentalist. http://environmentalist.wordpress.com
3. marmotji | 13 Juli, 2007 pukul 18:21
Hehehe….merokok ? ah itu asyik sekali…
Dari menanamnya, kemudian menitipkan ke tetangga sebelah selama 3 bulan, lalu memilih daun yang paling pantas dipanen. dijemur di bawah genteng, hingga kering tuntas, lalu dipotong sesuai kebutuhan, dan dilinting..wuah nikmat.
Kalah deh cerutu Kuba.
Seandainya anda bukan anak/cucu petani, mungkin memang harus dikasihani, ketika bicara lingkungan…hehehehehe
4. Wayank | 24 Juli, 2007 pukul 15:40
dampak bagi lingkungan…merokok memang merusak…tapi lingkungan ini memang dah rusak…jangan kan lingkungan watak dan nurani bangsa aja udah pada rusak…urusin aja dulu itu…rokok belakangan…hidup rokok
5. puguh | 24 Juli, 2007 pukul 15:46
gw sih gak menutup mata kalo rokok punya pengaruh pada lingkungan yaang hijau . kita lihat juga dampak dari semua yang merugikan lingkungan donk jangan cuma rokok aja masih banyak penebanng hutan berkeliarrran tuuh gimana
6. dodolipet | 24 Juli, 2007 pukul 18:43
Saya bukannya hanya mau mengkritik para perokok. Memang diluar sana masih banyak perusak lingkungan. Mulai dari pembalakan liar, penambang pasir, nelayan yang memakai bom, perusahaan yang membuang limbah berbahaya, bengkel mobil yang membuang sisa oli ke got atau sungai, dan lain-lain dan sebagainya. Tetapi saya mau mengingatkan bahwa kita bisa melestarikan lingkungan dari hal-hal yang kecil, dari diri kita sendiri, dan terus memaksa diri kita untuk berubah ke hal-hal yang lebih baik. Dengan kita berubah, tak mustahil orang lain pun bisa ikut berubah dan memberi efek yang berlipat ganda.
7. roely | 12 Agustus, 2007 pukul 13:19
to heniez..
Sampoerna Fondation emang banyak memberi beasiswa ke pendidikan, tapi itu keciiiil sekali dibandingkan kerugian yg mereka sebarkan ke masyarakat luas… yg dikasih beasiswa cuma segelintir orang, trus iklan gede-gedean di media massa (udah berap tuh biaya iklannya)…tujuan akhirnya emang utk mendongkrak citra mereka sebagai produsen rokok yg terus diserang banyak pihak… kalo diperhatikan lebih seksama, konsumen rokok terbesar adalah kaum miskin, bahkan mereka sanggup keluar uang demi rokok tapi keberatan keluar duit utk sekolah anak dan makanan bergizi, jadilah lingkaran setan kemiskinan……
Banyak yg bilang pabrik rokok memberi lapangan kerja dan pajak yg sangat besar utk negara, tapi negara juga keluar uang lebih besar lagi utk biaya kesehatan warga miskin prokok dan warga korban asap rokok, belum lagi lingkaran kemiskinan karena rokok. Polusi dari milyaran batang rokok yang dibakar orang tiap hari mesti ditangani dengan dana besar…
8. asaltauaje | 2 Oktober, 2007 pukul 02:11
Masalah di Indonesia emang udah terlalu banyak jadi gak memungkinkan buat kita mengharapkan satu masalah selesai dulu sebelum masalah laennya slese, yang penting kita punya kesadaran mau berterimakasih sama Bumi ini yang udah ngasih kita banyak banget tapi kita gak pernah memberikan apa2 bahkan sekarang aja kalo kita mau berbuat sesuatu untuk lingkungan harus liat kanan liat kiri dulu ada yang berbuat sama gak dengan kita… Seandainya kita mau brenti ngroko klo korupsi udah terhapuskan di Indonesia, bisa2 kita gak punya kesempatan buat ngeliat Indonesia tanpa korupsi ^^. Jadi, ayo stop ngeroko demi lingkungan dan diri sendiri.
dari : perokok yg peduli lingkungan
9. guwa | 2 Oktober, 2007 pukul 12:51
berenti ngeroko itu ga gampang, apa lagi di indo yang udah jadi ‘surga” para peroko, dimana mana lo boleh ngeroko (kec di tamrin, jakarta). roko tuh udah ky tuhan, lo lebih inget bawa roko dari pada lo inget doa sebelum makan ato sebelum tidur, yakan?? beli roko itu bisa lebih penting dari pada beli makanan. sekarang di indo lo mau ngarep apa? banyakan orang yang ga peduli lingkungan dari pada yang peduli. di himbau dgn cara halus sampe dibikin peraturan yang extra ketat jg ga guna, semua karena manusia nya. klo kata pepatah, udah basah, sekalian ajah mandi. jadi yaudah, kita (gw juga peroko loohh) sebagai peroko, ga usah muna, klo emang mau berenti karena alesan lingkungan, itu ky nya mustahil deh, karena berenti utk kesehatan sendiri aja, banyak yang ga peduli..
gw sendiri ga tau apa tujuan nya gw nulis komen ini, tapi yang pasti cuma lo sendiri yang decide mau berenti ngeroko apa ngga, ga usah ada alesan2 yang menurut gw (sorry) bullshit.
10. gura | 19 November, 2007 pukul 09:54
hahahaha…. masih sukur ada yang mo ngingetin rokok itu bahaya.. gak usahlah terus menghina pendapat orang..
11. khuzaenudin | 19 November, 2007 pukul 18:54
mau mati atu mauidup,kan terserah yang nglakuin.kalau gak merokok gak ada pabrik rokok. trus gm?banyak yang nganggur dong!rantai ekonomi terputus.gm?sebaiknya gak usah nglarang rokok.yang dipirkan biar bisa ngrokok bisa minum susu makan yang sehat itu baru bagus. imbang gitu…
12. ivan | 23 November, 2007 pukul 14:47
yoook kta idup sehat yo tanpa hrus ngerokok
13. Greenhorn | 27 November, 2007 pukul 21:49
gue rokokaholic….so what??
14. ferdy | 2 Desember, 2007 pukul 23:13
mas aq pngen saran/ nasehat buat perokok berat
masalahnya klo dh ngeroko aq bisa bis 5 bngkusan tiap hari
tp sekarang aq mulai ngurangi
paling sekarang cma smpe 1 bgkus rokok aj..
gmn cara brhenti ngrokok yang simple & efisisn
ok
thanks sukses bro.?
15. stellaa | 11 Desember, 2007 pukul 15:33
aku cuma mau ngomentarin anak kecil yang kemaren aku liat
dia paling baru umur 12 ato 13 deh
tapi
dia ngerokok
aku shock banget
dan dengan tenangnya dia bilang
“emang kenapa, enggak boleh?”
16. maschir | 12 Desember, 2007 pukul 23:57
ngerokok bisa berhenti, syarat : NIAT & KONSISTENT DIRI.
Gw biasa merokok kretek tanpa filter 1 bks/ hari + rokok putih bisa 2bks/ hr.
Karena NIAT , dah 2 thn stop semoga lulus .
17. Prabowo Murti | 17 Februari, 2008 pukul 13:07
Dikutip dari Dare To Fail karya Billy PS Lim
18. Syifa Fauzia | 5 April, 2008 pukul 02:58
“dampak bagi lingkungan…merokok memang merusak…tapi lingkungan ini memang dah rusak…jangan kan lingkungan watak dan nurani bangsa aja udah pada rusak…urusin aja dulu itu…rokok belakangan…hidup rokok”
commenT to wayanK…
dari kaLimat “merokok memang merusak…tapi lingkungan ini memang dah rusak…”, apabila kita sakit, Allah memerintahlkan kita untuk berusaha mencari jalan untuk menghadapi dan menyembuhkan penyakit kita…tidak tinggal diam hingga ajal menjemput atau justru malah bunuh diri…
itupun penyakit yang bisa dibilang hanya individu tersebut yang merasakan…
nah begitu pula dengan rokok yang kerugiannya bisa dirasakan oleh individu itu sendiri maupun orang lain, bahkan lingkungan tempat mereka berada…intinya harus ada usaha…
trus mengenai nurani bangsa dan watak yang sudah rusaK, rasanya saya sudah dapat melihar itu tercermin dari diri anda sendiri…
aFwan jika saya menyinggung perasaan anda…
19. arek | 12 April, 2008 pukul 15:48
kerja di parik rokok skm susah loo. gaji jendral kerjaan kopral
20. evine | 7 Mei, 2008 pukul 20:53
sebenarnya banyak bgt kerugian dr merokok.
Uang abis…..
Kesehatan terganggu…..
susah mikir…….
Huh knp y msh ada aja yang suka merokok????
21. No Tobacco Day - 31 Mei 2008 « Aku Ingin Hijau | 27 Mei, 2008 pukul 23:19
[…] seperti yang kita ketahui dan sudah ditulis di artikel sebelumnya “Stop Merokok. Bukan Karena Asapnya, Tapi Proses Pembuatannya” juga merusak lingkungan mulai dari proses pembuatan hingga akhirnya dihisap dan […]
22. No Tobacco Day | 28 Mei, 2008 pukul 10:59
[…] oleh kecanduan yang merugikan Bumi kita, lingkungan, dan pada akhirnya diri kita sendiri? Stop Merokok! Bukan untuk kesehatan saja tetapi juga lingkungan. Dan pada akhirnya kalau kita bisa Stop Merokok, […]
23. agung “Raxephonix” Blog » Berhenti merokok dan mulai hidup sehat | 29 Mei, 2008 pukul 16:55
[…] Hampir 5 bulan, perjuangan untuk berhenti merokok saya lakukan. Bahkan bisa dibilang sekrang saya sudah tidak menyentuh lagi. Tapi sesekali melihat temen2 yang merokok, saya pun jadi pengen :p~. Merokok memang telah menjadi lifestyle bagi masyarakat kita, dan tidak jarang rokok malah menjadi “sesuatu” yang dapat membangkitkan kepercayaan diri (yakin ??). Setidaknya situasi ini yang anda lihat pada lingkungan siswa yang menembuh jenjang pendidikan baik SMP maupun SMU, atau SD juga udah bisa ngerokok kalee ya. Bahkan proses pembuatannya pun juga merugikan. […]
24. Freddy | 6 Juni, 2008 pukul 14:35
Memang mudah menghakimi kalau merokok menyebabkan begini begitu, Tapi tidak kah kita berpikir berapa banyak penduduk Indonesia yang menggantungkan hidupnya dari rokok…??? Mulai dari petani, buruh pabrik sampai ke pedagang asongan… Jika kita berhenti merokok, bagaimana nasib mereka… Dilematis bukan…????
25. madhan | 8 Juni, 2008 pukul 16:12
Aq merokok kadang-kadang aja.tapi sekarang temen2 padangerokok ya sekarang aq ikutan sering ngerokok.Di medan laeeee merokok lambang pergaulan.
26. Yanuar | 16 Juni, 2008 pukul 19:12
ai,pergaulan pula jadi alasanorang bisa diterima,karena luwesorang bisa dihormatin,karena dia luwes dan punya prinsipkalo kamu punya prinsip,mereka juga bakal paham kenapa kamu gak mau ngerokok.kamu bakalan jadi lebih dari sekedar diterima kawan..
27. pakrete | 20 Juni, 2008 pukul 15:59
menurut sy sih drpd pro dan kontra gini..lebih baik suruh aja pemerintah tutup pabrik2 rokok..dan tutup kran rokok import
28. rendra | 24 Juni, 2008 pukul 22:12
gw sk comment dr Yanuari, dl gw NARKIB, dan ya skr tmn2 lbh respect ma gw. mank se sempet mo brantem krn gw nolak d ajak mabok. tp gw blng ma tmn2 gw “bro gw g nglarng lo pd make, tu hak lo, tp lo juga mesti hargain gw yg g pake … bla.. bla.. “. tp untuk bs brhenti ngroko waah… susah bgt. kyk ngrobah adat istiadat yg dah ada d msyrkt. mank se org blng -bisa krn biasa-. gw cman bs ngurangin blm bs bhenti 100%. brita baik’y jerawat gw abìz men.
29. ardy | 28 Juni, 2008 pukul 18:06
wah ia gw juga gak seneng banget liat orang ngrokok, kayak gak punya kegiatan laen aja… udah buang duit, buang kesehatan, di jauhi temen cewek ( umumnya, kalo ceweknya gak bener malah seneng ), asapnya bikin batuk, pokoknya gak ada untungnya ngrokok… Hidup dunia hijau tanpa rokok^^
30. jani | 29 Juni, 2008 pukul 16:46
hummmmmmmmmm,salut deh…..
emmmmmm,tp pertanyaannya adalah gmna ya cranya hentikan merokok tu….ummmm,cuz aku pgn orang2 tdkatku bhnti ngerokok atw plg ga dkurangi dehngrokoknya
31. Ule Hackett | 8 Juli, 2008 pukul 10:59
Bagi perokok yang ingin berhenti merokok, silahkan berhenti…
Bagi yang menganjurkan berhentti merokok, silahkan segera berhenti juga….
Gua perokok, tapi gua setuju kalo pabrik dan impor rokok dihilangkan. Tapi, buat para penganjur berhenti merokok, gua mo nanya… sanggupkah anda2 menyalurkan/memberikan ganti pekerjaan buat buruh2 pabrik rokok?… kalau belum, gak usah banyak omong… urusilah diri kalian masing2…. Juga jangan sok tahu ngomoningin masalah Greenpeace apalagi masalah Global Warming yang sarat dengan unsur ekonomi politik.
Coba anda2 pikir, hutan Indonesia yang cuma secuil dibanding hutan di dunia, kok bisa dibilang “Paru2 Dunia”, dimana logikanya?, coba aja liat peta dunia, bandingkan dengan luas hutan2 di dunia, khususnya yang dilalui garis khatulistiwa.
Jadi, kenapa kita mau didikte asing tentang hutan?. Kalau kewajiban kita menjaga alam memang harus, gak usahlah dikait-kaitkan dengan Global Warming segala.
Dah segini dulu… kalo ditulis semuanya gua capek, lagian ada yang lebih ngerti dan paham dari gua…
32. ninez | 17 Juli, 2008 pukul 15:12
wah kalo da omongin rokok emang susah…mau berhenti aja susah amat…terus gimana donk???drpd mikirin yg lain2..mending pikirin diri sendiri aja dolooo…..gitu aja kok repotzzz…!!
33. dar'ss | 18 Juli, 2008 pukul 19:40
susah juga seh bagi perokok untuk berhenti,,,
orang2 yang ga pernah terkontaminasi dengan yg disebut rokok,,,,
jangan coba2 dech,,,,,
dan kepada yang memberi komentar pada pecandu rokok
jgn asal kasi solusi,,,
bagaikan cinta pertama yang tak bisa dilupakan,,, itul rokok,,,
34. inododo | 23 Juli, 2008 pukul 11:43
emang benar kita harus stop meroko…
atau bisa menutup pabrik rokok…
tapi pabrik rokok menyedot banyak tenaga kerja, dan apabila pabrik rokok ditutup, banyak manusia yang kehhilangan mata pencaharian. makanya sebelum menutyup pabrik rokok dipikirkan pekerjaan bagi manusia yang akan berhenti bekerja apbila pabrik rokok ditutup.
35. ibnu | 24 Juli, 2008 pukul 09:27
hidup rokok
36. Radian | 30 Juli, 2008 pukul 12:30
Aku terus terang gak bisa kerja tanpa rokok…
Kerjaku didepan komputer…
Sehari minimal abis 2 bungkus Djarum Super 16…
Mo berhenti gak bisa…. (blm bisa)
Aku gak nyesel jadi perokok karena ada hikmahnya…
Hikmahnya bisa kerja dengan nikmat dan mudah…
Mikir enak, gak ada beban hidup, anti-stess…
Ide banyak…
Aku udah nyoba gak ngerokok ketika kerja…
Hasilnya pekerjaan gak selesai2….
Ide buntu…
Just sharing…
Gak mempengaruhi org lain tuk ngerokok…
Buat yg blm ngerokok… Jangan merokok…
Buat yg udah terlanjur…. Nikmati rokok….!!
37. killbill1 | 31 Juli, 2008 pukul 13:05
dilemma!
38. killbill1 | 31 Juli, 2008 pukul 13:16
kenikmatan merokok melebihi ajaran dan teorema anti rokok dengan dalih apapun,pabrik ditutup sekalipun gak bakalan ngilangin kebiasaan ngerokok. Kalo udeh asem nih lidah, biar kata tengah malam; hari ujan; lewat kuburan; dicegat kuntilanak sekalipun…tetep aje nyari kios depan gang nyang juwalan rokok. Gak ada rokok,rotanpun jadi….emang ngisep rotan beneran yang disulut api (kalo mau brasa mentol,tinggal dicelup minyak angin ato minyak kayu putih). Bisa berhenti kalo udah masuk kubur !
39. Elisanta | 31 Juli, 2008 pukul 15:53
Boleh saja merokok, tidak ada yang melarang, itu hak pribadi seseorang, asalkan :
1. Sendirian (jadi tidak ada orang yang merasa terganggu karena asap rokok anda) keluar.
2. Ditempat khusus merokok
3. Atau lebih baik asapnya ditelan saja biar tidak mengganggu orang lain.
4. Menghormati hak orang lain untuk sehat.
Tetapi akan lebih baik bila kalian TIDAK MEROKOK.
40. ratu | 2 Agustus, 2008 pukul 02:45
membaca komentar2 yg ada mbuat sy bsyukur gak pnh merokok..gak perlu dilema, gak perlu buntu kerja dpn komputer tanpa rokok, gak perlu ngerasain mulut asem n hrs cari2 rokok, gak perlu keluar duit buat belinya jg…
41. dj | 5 Agustus, 2008 pukul 20:47
gw perokok berat, ya berat dari beli n berat-in temen, tapi lingkungan emang pengaruh paling gede.
to the point, lu pade penganjur berhenti rokok n x perokok bisa ngak buat iklan n konsultan gratis buat orang2 kayak gw yang “pengen” berhenti merokok??
42. The Smokers | 7 Agustus, 2008 pukul 14:33
Tolong dijelaskan proses produksi suatu pabrikan/manusia yang tidak menyebabkan kerusakan bumi maupun lingkungan, apabila Manifesto Hijau – Fakta Lingkungan bisa menunjukkan faktanya saya akan berusaha keras untuk tidak merokok lagi’
dari tulisan anda kayaknya bumi – lingkungan ini rusak hanya karena para PEROKOK’
Tolong diulas juga dampak apabila seluruh pabrik rokok di Indonesia ditutup, apa pengangguran di Indonesia tidak bertambah dan sudah siapkah Fakta Lingkungan – Manifesto Hijau memberikan lapangan pekerjaan bagi mereka dan keluarganya
43. ABe | 7 Agustus, 2008 pukul 15:02
Walah..wong anjurannya untuk STOP MEROKOK koq..pada ngomel ga jelas gini sih komen-komennya?
Pak Michael Dharmawan hanya menulis tentang pemikirannya, dan dari tulisannya, dia tidak pernah memojokkan individu perokok. Dan yang terpenting, bahasanya tidak kasar..
Apakah salah seseorang berpikir ke arah yang lebih baik?
Let’s Go Green..
44. putra | 10 Agustus, 2008 pukul 20:48
merokok memang hak pribadi semua orang
asalkan dilakukan ditempat yang tidak mengganggu orang lain..,,
semisal anda bisa kerja jika merokok klo itu gag ada orang sekitar gag masalah..,,
tapi kalo ada orang yg g merokok itu akan menghambat orang yg tidak merokok untuk bekerja maksimal..,,
kalo pabrik rokok se indonesia d tutup ya buta pabrik tanaman herbal aja ato pabrik2 yg laen..,,
toh uang mereka juga banyak..,,
n para pekerja nya gag usah d phk, tapi d gunakan buat pabrik yg baru..,,
45. JeRRy | 10 Agustus, 2008 pukul 21:07
serba salah…
kalau berhenti ngerokok,trus pabrik rokok ga ada lagi,,,,
devisa negara dari cukai rokok berkurang, truzz pengangguran makin banyak.
kalau ga berhenti ngerokok, membuat lingkungan dan orang sekitar tidak nyaman.
pusing ah mikirnya,, untung aja gw ga ngerokok.. jadi ga terbebani deh…
thx ych infonya…….
46. Eks Heavy Smoker | 11 Agustus, 2008 pukul 09:06
Sejak jaman nabi Adam, berbuat baik dan mengajak berbuat baik memang susah. Tapi jangan pernah berhenti berusaha.
Saya merokok sejak remaja, mungkin 12 or 13 tahun dah belajar merokok. SMA udah jadi perokok aktif. Kuliah sampai kerja jadi perokok berat. 3 bungkus sehari selama mungkin 11 atau 12 tahun. 8 tahun yang lalu saya memutuskan untuk berhenti. Bukan usaha yang mudah, tapi bisa dilakukan.
Sederhana saja, merokok lebih banyak ruginya daripada untungnya. Lebih banyak racunnya daripada manfaatnya. Bisa merugikan diri sendiri, istri atau suami yg tidak merokok, terutama anak-anak kita.
Jadi kenapa merokok?
Merokok atau tidak memang pilihan. Sebagaimana kita memilih surga dan neraka. Anda bebas memilih yang mana yang penting anda tahu benar konsekwensinya dan siap menanggung akibatnya tanpa perlu memaki orang yang ingin berbuat baik.
Tapi kalau ingin menjadi lebih baik, ayo BERHENTI MEROKOK SEKARANG JUGA. Gak perlu nunggu orang lain.
47. Adminah | 12 Agustus, 2008 pukul 22:35
Hai…Teman cepat berhenti merokok jangan sampai nanti nya nyesel sebab rokok itu sangat jahat seperti iblis yg tidak bisa di lihat oleh kasat mata.
48. qo | 14 Agustus, 2008 pukul 23:24
merokok??
yang saya pikirkan cara termudah untuk berhenti merokok.
jd mgkn ada trik khusus untuk bagaimana cara berhenti merokok.
sampai saat ini cukup sulit saya untuk berhenti merokok
jd mungkan ada solusi atau cara agar berhenti merokok
dalam hidup seorang perokok, rokok nerupakan suatu kebutuhan .
SOLUSINYA BAGAIMANA UNTUK BERHENTI MEROKOK?????
49. Ainun | 15 Agustus, 2008 pukul 11:21
Wah bagus artikelnya.Tapi gimana caranya memforward ke emai-email para perokok?Saya ingin ngirim ke e-mailnya pakdhenya anak2ku.
50. Oe | 22 Agustus, 2008 pukul 08:34
Oe mantan perokok (berat), bedanya sebelum oe behenti dengan setelah 3bln oe berhenti :
sperma kecoklatan (sebelum), sperma kembali normal bersih putih (sesudah) ini kalo oe lagi coli hahahaha serius ini mah!!!
bangun pagi berat pisan jadinya oe sering telat kul (sebelum), bangun pagi rasanya enteng (sesudah)
waktu kul pelajaran susah masuknya (sebelum), kul oe jadi lebih konsen (sesudah)
dada oe engap/sesak ampun dah (sebelum), hahhh rasanya plong (sesudah)
dompet oe kyknya ga pernah tebal (sebelum), wahh banyak sisanya nih jajan ah beli beng2 gitu (sesudah)
mulut oe jadi bauk badan oe juga apalagi keringat orang perokok buset dah minta ampun kalo jumatan ada yang beginian nih sudah lah GGGRRRRHHH!!!!! secara oe kan udah mandi bauknya itu ga nahan (sebelum), wahh wangi sampo oe aja masih kecium wanginya hmmm…. (sesudah)
cium asap rokok sedaaappp, jadi pengen…beli ahh beli..beli..beli..duit kiriman kan mo habis..ah gampalah ngutang aja ntr (sebelum), asap roko buset dah bauk amat, cabut ahh!!!! (sesudah)
emm apalagi ya?kyknya masih banyak…
bwt para ex smoker ada yang merasakan hal yang sama dengan oe kaga??
51. Fransiscus.XS | 25 Agustus, 2008 pukul 14:01
Saya perokok berat,niat untuk berhenti sangat kuat tetapi setelah kumpul sama teman-teman ataupun nongkrong ditambah dengan kopi manis hasrat untuk merokok sangat kuat . kalau boleh usul sebaiknya pabrik rokok ditutup saja, tetapi pemerintah harus menyiapkan lapangan pekerjaan untuk karyawan pabrik rokok dan petani tembakau yang kena imbasnya.
52. killbill1 | 26 Agustus, 2008 pukul 08:29
@ 51. Fransiscus.XS
mulai aja berhenti dari diri sendiri dulu, gak bisa nyalahin pemerintah,pabrik rokok,atau yang terkait dengan fihak-fihak yang mendapat untung dengan adanya industri rokok.
53. cc | 26 Agustus, 2008 pukul 17:33
kl ngmongn berhenti rokok g bakal ada hbsnya…kl dari si perokok g ada kesadaran.pengalamn dari hidup temenq sndr.mungkn sampe aq mhn sampe sujud dikakinya, g bakal berhenti2 kl bukan dianya sndr mau buka pikirannya&matanya lebar2..
mengurangi rokok bukan jaln kluar yg tpt menrtq.tp hrs berhnti total.tu baru yg namanya niat berhenti..kl ada yg ty gmn cr berhenti rokok?y smua tergantung m diriny sndr.mau berhnt g..kl mau berhenti,y niatin AQ HRS BERHENTI!..kl cm ty melulu tp g da tindakan y g da gunanya.mo sukses y harus berusaha..
Apalagi qt udah pny otak,dari kecil qt udah sekolah,dikasih ilmu di rmh,sklah.d tv&khdupan nyatapun qt udah sering liat fakta2 yg ada apakah rokok itu lebih banyak manfaatnya atokah ruginya..
So intinya smua tergantung m qt sj krn qt yg punya bdn&pkran..apa otak qt yg buat keputusan hdp qt atokah nafsu qt yg menentukan jalan hidup qt…simple kan 🙂
54. ikhwan | 27 Agustus, 2008 pukul 09:45
Ya ,… silahkan merokok sepuasnya, mumpung masih hidup…….
55. Andi92 | 6 Oktober, 2008 pukul 10:40
Rokok tidak berbahaya lho. baru kalo ‘merokok’ itu yang potensi bahaya. Potensi disini adalah ketika asap rokok yang notabene adalah radikal bebas bertemu dengan LDL. Klop deh… bnyak penyakit dari sana.
Jadi kalo ada eyang-eyang yang merokok tapi tetap fit di usia 70-an tahun karena LDL-nya bagus, tidak terkontaminasi makanan2 fast food, tapi baynyak makan buah dan sayur.
So…. ayo hidup sehat dan bertanggungjawan. Artinya:
– bagi kalian para perokok aktif: jangan ngrokok sak penak udelmu dhewe. Pake etika dung! Tahu diri dan tahu tempat
– bagi kita2 perokok pasif: banyak2 minum air putih, banyak2 makan buah dan sayur (paling ndak 3 maccam sehari).
Yuk…
Salam
56. dejant | 7 Oktober, 2008 pukul 02:20
Ada orang bilang begini…
Matikan Rokok…, sebelum Rokok Mematikan mu…
Betul ga yah…
57. heru jp | 20 Oktober, 2008 pukul 13:21
solusi tuk stop merokok harus proposional jangan asal njeplak mulutnya ,…. stop merokok itu penting tuk kesehatan ….yang perokok kurangin aja sedikit demi sedikit …pasti bisa ……dan itu butuh proses panjang ….
58. Awang neh | 25 Oktober, 2008 pukul 21:57
kalau mo komentar n nyuruh perokok tuh sama sulitnya dengan ngobatin orang gila,yang penting…..selama orang gila tsb tidak mengganggu orang disekitarnya biasanya no problem tapi disaat orang gila itu mengganggu yang lain….ya terpaksa harus diamankan…diringkus…kalau perlu di masukan ke rumah sakit gitu lho….demikian dengan mereka (perokok)….kalo selama tidak mengganggu orang sekitarnya seperti orang gila tsb…ya….boleh-boleh saja…..yang jadi masalah !! apakah perokok sudah bisa berlaku seperti orang gila yang tidak mengganggu yang lain??…..he.he..he…jadi ga usah dulu ngomongin global warming…green peace…lap.ozon bolong….dlsb….percuma mereka (perokok) ga akan faham/ngerti karena fikirannya tergangu sama dengan orang gila itu tadi……?? sensitif, egois, unpolite,……agresif…..maybe…..masabodoh…!!
59. diwangkoro | 28 Oktober, 2008 pukul 12:22
emangsih dilarang merokok banyak akibatnya,pabrik,petani,pekerja dst,tapi kalo didunia ini bebas rokok alangkah leganya kita bernafas
60. malangcoy | 10 November, 2008 pukul 03:01
hai orang2 yang beriman…yang tidak beriman tidaklah hai….,siapa yg ingin berhenti merokok? baca riwayat ini..aku adalah seorang perokok kelas berat,10 bungkus per hari,jg peminum miras kelas berat, baik product resmi ataupun nyuling sendiri, tapi gak pernah mabok,karena aku punya pohon gadung warna hitam pemberian kakek ku.tapi bukan magic ataupun yg lain,mungkin untuk yg ahli fisika mereka tahu,tapi pohon gadung tersebut pernah aku tanyakan ke saudara sepupuku yg tamatan ugm 5 tahun yg lalu,sekarang sudah tugas jadi dokter, suatu hari aku ketemu cewek cakep banget menurutku,dan akupun sempat pacaran, setelah aku pingin hubunganku berlanjut kepelaminan,diapun menyetujuinya dengan syarat aku berhenti merokok serta miras, dlm ati sebenarnya aku jg pingin berhenti merokok,tapi gak bisa jg,kemudia aku pergi ke america untuk mencari obat agar bisa berhenti merokok,udah ku coba segala macam obat yg menurut orang amerika adalah obat yg bisa menghentikan perokok kelas berat seperti saya,namun hasil nyapun nihil.tapi..aku g putus asa,demi pacar aku berangkat lagi ke marocco,lalu ke india,di india itulah aku menemukan obat yg bener2 mujarab,karena obat tersebut menurut keterangan dokter special anti rokok,bahwasan nya perokok itu hanya di kendalikan oleh otak dan naluri,baru timbul kecanduan,jadi bukan dari rasa,manfaat,dan lain sebagai nya.makanya obat yg aku telan tersebut,fungsinya mengalihkan keinginan merokok ke suatu barang dalam artian kita ingin menelan obat tersebut,tetapi dokter telah memberikan batas keinginan kita lewat obat tersebut tanpa kita sadari,3 kali kita telan obat tersebut,maka kita tidak akan pernah ada rasa ingin untuk merokok,bahkan kalau lihat asep rokok timbul rasa benci terhadap asep tersebut.nama obat tersebut ( smoking nehi he )ada nya di toko obat.kadang2 aku sempat berpikir,kemana ahli fisika america yg kesohor tecnology nya itu? apa lagi di indonesia, baru bisa fisika dikit aja udah mau gencat sana gencet sini, maki orang,nyalahin orang,demo besar2an,mahasiswa perang sama polisi,yg terpelajar aja perang,apalagi yg preman,,,,sampai ke sinetron pun ada yg pakai judul preman kampus, bener2 enggak bisa ngambil hikmah dari sesuatu yg jelas2kelihatan mata.tapi di dunia ini,penduduk indonesia masuk urutan nomer 7 dalam hal pengakses internet porno grafi dan porno aksi, soal gituan indonesia bener2 lihai,aku cuma bisa geleng pala nich…pusing…pusing…..!dah dulu ya capek!.
61. tania | 10 November, 2008 pukul 14:13
Merokok..jujur aja gw merokok,tapi yang pasti gw ada niat ko buat berhenti merokok.thnks
62. andri | 25 November, 2008 pukul 08:11
jika rokok haram, berapa ratus ribu tenaga kerja pelinting rokok kehilangan penghasilan? tenaga angkut, pemasaran, iklan, dll beserta rantai industri yang ada?
berapa ratus riibu pelajar dan mahasiswa berprestasi yang kehilangan kesempatan belajar karena kesulitan biaya??
berapa juta petani tembakau yang harus kehilangan pendapatan??? beserta rantai pertanian pengikutnya??
bagaimana dana olahraga yang tinggi bisa di tutup jika industri rokok dibredel.???
berapa trilyun negara akan kehilangan pajak.cukai dari rokok??
siapkah??
pikirkan!!!
salam damai
KJG-
63. Dimbo87 | 25 November, 2008 pukul 13:16
wheeeeyyy… baru seminggu ni berhenti ngerokok.
ada solusi… rokok boleh dilarang diisep di Indo…
tpi kita tetep expor…
ehehehehehe
kidding dikit bro..
no probz kan…
64. Sakit, Berhenti, dan Menanti… » [][] | 2 Desember, 2008 pukul 21:22
[…] Mudah-mudahan bisa berhenti untuk seterusnya. Padahal dari dulu pengen berhenti (sama seperti beberapa teman perokok laen) tapi koq susah ya?!. Apa harus sakit dulu baru berhenti?? Kurang alasan untuk berhenti?? Coba ini ==> SISI LAIN. […]
65. mboenk | 16 Januari, 2009 pukul 04:23
ya udah lah biarin yg mau ngrokok y ngrokok aj asal ga ganggu orang yg ga ngrokok. . jd klo lo sakit gr2 ngrokok,y lo ndiri yg tanggung pengobatany. . gw jg mantan perokok. . brenti gara2 DotA!! duit wat maen game,ga da jatah rokok lage. . brenti deh. . hwhw. .
66. Anak tk, | 19 Januari, 2009 pukul 02:22
Perokok di indonesia itu kbanyakan dari kalangan “elit”dan”kaya”Rayap :
dalam setiap helaan nafas,nyumbang yg punya pabriek rokok.
Pajak rokok utk siapa? Yg kayanya aja rakyat ko.Rakyat ga butuh belas kasihan,rakyat cuma pengen bebas ngerokok aja ko.tapi jg bebas penyakit,jd jual rokok sbanyak2nya tapi yg menyehatkan.Sssssspppp puiiiih ngroko dulu ah!??
67. " THE SATANIC " | 17 Februari, 2009 pukul 12:32
Bagaimanapun juga…….. rokok itu nikmat.. Sejuta alasan apapun tentang dampak negatif rokok. Bagi gue tetap aja ada alasan untuk dicari ” PEMBENARANNYA ” walaupun ” gue tahu itu ” SALAH “. Makanya sehebat apapun argumentasi loe, bagi gue gak masalah. Karena gue juga punya banyak pendukung yang hebat, yang bisa mematahkan argumentasi loe pade. Loe – loe pade, bisa baca dari comment2 di sini. Hebat – hebat khan!!!! Bagi sobat sobat gue yang seneng ngerokok, jangan terlalu risau dengan dampak rokok, walaupun sangat jauuuuuuuuuh sekale lebih banyak ” MADLOROTNYA dari pada ” MANFAATNYA “. Dan saatnya QT berteriak lantang ” HIDUP ROKOK “. Persetan dengan kesehatan, persetan dengan lingkungan, persetan dengan keluarga kita, persetan dengan FATWA, HADIST, bahkan AL QUR’AN sekalian pokoknya persetan semua. ha…ha…ha…
bye..bye… gue mau cari lagi sasaran. Jangan bilang bilang ya. Rahasia neeh. Sasaran gue orang orang yang pikirannya sudah terkontaminasi ” SATANISME ” Karena gue sendiri adalah …….SEEETAAAAN !!!!!!! Sekarang tinggal pilih. Mau ikut siapa??? Yang jelas gue akan terus bermain dipikiran kalian, sampe kalian benar benar jadi pengikut gue dan temen gue ” NANTI “
68. " THE SATANIC " | 17 Februari, 2009 pukul 12:57
ROKOK ???? Nikmat coy…. teruskan perjuanganmu nak !!!!! Enk..Ink…Enk…!!! GUE datang neeh. Sejuta alasan LOE tentang bahaya rokok, Tapi GUE punya banyak ” PEMBENARAN ” walaupun GUE tahu itu ” SALAH ” LOE punya pendukung, GUE juga banyak pendukung yang hebat2 ( baca di coment2nya ) ” SEPERTI BENAR KHAN ” padahal itu cuma pembenaran GUE aja sebagai pecandu rokok. Ayo kita Teriakan “HIDUP ROKOK”. Persetan dengan Kesehatan, Lingkungan, Keluarga Kita, FATWA, HADIST, Bahkan AL QUR’AN, Persetan dengan semuanya. Buat Sobat2 GUE, kalian jangan khawatir dengan semuanya, biar kate rokok itu sangat jaauuuuuuhh sekale ” MADLOROTNYA dari pada ” MANFAATNYA ” yang penting QT happy. Ukh… !?$@ ukh…!!!@#$*?= ( Batuk ). Sorry GUE mo pamit dulu, GUE mo cari sasaran lagi buat temen gue ” NANTI “
69. zaidan | 17 Februari, 2009 pukul 14:19
Bismillah. Saya dulu pecandu rokok ( cuma 3 bungkus Dji Sam Su sehari ). Riwayat kesehatan saya hampir sama dengan komentarnya OE di atas. Jadi saya juga pernah merasakan yang namanya kecanduan, sehari tak merokok rasanya gak karuan, bagaimanapun caranya, merokok itu sudah menjadi suatu kebutuhan yang wajib, melebihi kebutuhan lainnya. dan yang paling enak klo merokok di dalam kendaraan umum tak peduli sekeliling yang mungkin merasa tersiksa dan tdk nyaman dg perbuatanku, anehnya semakin mereka memperlihatkan ketidaknyaman dan ketersiksaannya semakin aku jengkel dg mereka pikirku mereka tdk menghormati hak org lain untuk bebas berkehendak ( betapa dzolim dan bodohnya aku saat itu ), emosi sering tdk terkendali, BAB tanpa rokok rasanya mustahil. Tapi kebiasaan itu membuatku semakin tersiksa. Ada apa dgn diriku ? slt 5 waktu terabaikan, sepertinya aku tdk bisa menjaga diriku sendiri dari kejelekan. Qadarullah aku berniat ingin menata sendri hidupku dg mencoba melangkah awal dari berhenti merokok walaupun berat. Namun proses tersebut tidak semulus yang dibayangkan….. di dalamnya bnyk sekali tantangan yang justru dtg dr keluarga sendiri. Aneh. Mungkin karena keluargaku ( laki-laki – Bapaku ) termasuk keluarga pecandu rokok, jadi merupakan hal luar biasa kalau ada bagian keluarga yang tidak merokok. ( bersambung )
70. Preman Sekolah | 23 Februari, 2009 pukul 11:23
Bismillah
Dengan menyebut Asma Allah saya akan sekedar memberi comment pada artikel ini. Seharusnya kita melihat suatu permasalahan itu dari berbagai aspek, jangan dari satu sudut pandang saja.
1. Bagi yang pro merokok.
Mungkin bagi pembaca sekalian merokok itu adalah suatu kenikmatan. Dimana merokok itu terkadang menjadi salah satu kebutuhan pokok setara dengan makan dan minum. Saya ingat dengan cerita salah seorang teman saya yang perokok berat di kampus Undip dulu ketika kami sama-sama ospek, dia bilang bahwa dia pernah mencoba untuk berhenti merokok namun apa yang terjadi? Seminggu setelah dia mencoba berhenti merokok, dia jatuh sakit dan sembuhnya gara-gara dia merokok lagi, hehehe… Hemat saya sih itu hanya sugesti saja. Memang dasarnya tukang merokok. Memang di kalangan perokok sendiri sangat susah untuk menghentikan aktivitas merokok mereka dikarenakan sudah mengalami sesi ketergantungan. Ada teman saya yang bilang tidak merokok setelah makan sama artinya dengan buang air besar nggak cebok, hehehe… Apapun itu, semua punya alasan masing-masing untuk merokok tidak perlu dipusingkan.
2. Bagi yang kontra merokok.
Asap rokok sangatlah mengganggu bagi pernapasan perokok pasif. Dalam hal ini memang erat kaitannya dengan masalah lingkungan. Kandungan racun dalam rokok seperti nicotine dan tar memacu kerja syaraf di otak, menyebabkan gangguan pada kerja beberapa organ seperti paru-paru dan jantung. Di sisi lain juga menyebabkan kanker (kantong kering) hehehe…
Masalah pro kontra rokok dalam masyarakat semakin mencuat ketika dikeluarkannya fatwa MUI mengenai haramnya rokok dengan syarat. Fatwa tersebut lebih dikhususkan kepada ummat Islam yang menjadi prioritas dari MUI karena mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim, so bagi yang di luar muslim sebenarnya monggo-monggo aja kalau mau merokok, gitu aja kok repot.
Ya itu sih anallisa saya saja, bagi yang pro maupun kontra ya terserah anda mau meresponnya seperti apa.
71. hans | 23 Maret, 2009 pukul 11:03
kok repot…………………………………………… mungkin bkn mslh rokok merugikan atau ndak, tp mboph ra ruhhhh heeeee
72. handrio | 2 April, 2009 pukul 09:19
ya ada betulnya.,.,.,., tp aku sebagai perokok kalo mo langsung berhenti jg gak bisa.,.,.,.
ada solusi.,.,.,.,,. kirim email ke aku ok
73. indigo | 29 April, 2009 pukul 07:39
sumpe dah,g ad abzna..
ad yg bcara seakan akan nge-judge bhwa penulis artikel ini tdk brprasaan dgn khdupn pkrja ato pnikmat rokok,atopun negara
ad yg blg jg klu para prokok kbykn alesan wat brenti
kalu anda mgaku dwasa,pstinya tw lah mn yg bner n g..
jujur,qu alergi asep rokok tp g mmbwt qu brenti brtmen dgn prokok
mreka tw ap dmpaknya klu mrokok d dpnqu bs bkin qu skt n mreka ud pna liat sndri krna sblmnya g pcya.
skrg mrka slalu mikir gmn mw ngrokok klu ad qu
mgkn krna mreka tmen yg bæk y
bgi para perokok,
rokok memang mgandung zat yg dpt mmbwt otak mjadi lbh relax,tp jg dpt mmbwt kcnduan
tp slæn kenikmatn yg d dpt saat qt mghsap rokok,ad zat” yg g bgus wat tbuh scr lgsg jg g lgsg,yaitu tmen anda yg tdk bs brgaul dgn asap rokok anda
dmpk jelek it bs hlg dgn brnti ngrokok
tp bkn brati anda disalahkn ktika anda myukai kbutuhn anda ini
mgkn kalu anda mnyayangi tmen ato bhkn ortu yg rentan kalu kena asep rokok,anda dpt mgunakn mreka sbg snjata trkuat anda mlawan hasrat mrokok anda
tentunya hnya akn brhasil klu niat anda kuat n alsn anda utk brenti mrokok sgt jelas d otak anda
bgi yg tdk ingn brenti,mgkn anda hrus mgimbangi dgn asupan brgizi bgi tbuh n jauhi mknn ato mnuman yg dmpknya jelek utk kshtn anda
lalu jgn lp tgkatkan kmmpuan anda utk me-manage uang anda shgga kbthn utk rokok n kbthn klrga trpenuhi dgn seimbg
tp ingt,sy mhon dgn sgt,tlg hrgai org spti sy yg tdk bs brgaul dgn asap rokok
jd mrokoklah brsma dgn tmen yg mgkn jg doyan mrokok
bwt yg g sk asap rokok,jgn jauhi tmen tmen anda yg prokok.
jgn bosen ngingetin,tp jgn ktrlaluan kalu anda blum tlalu akrab,krna it bs mnyinggung mreka
yg jelas anda yg skrg tdk mrokok,g usa mncoba kalu tkut g bs brenti n g bs nrima resiko ksehatan yg ad
bwt yg pduli lgkungan,
jgn brpkir tlalu pndek utk mndukung ditutupnya pabrik rokok
produsen jelas kbrtn krna byk kerugian yg trjdi bila pbrik dtutup,jg dmpk trbsar yaitu PHK
mksd anda bæk,tp tlg jgn mggeser nilai etika n tdk mmikirkn sisi ekonomi n sosial dgn mentah” mnyalahkn prokok
indigo bkn prokok,tp indigo tw sulit skli brnti mrokok bagi mreka
bgi pmbaca,
anda tdk sopan klu memaki ato mnjatuhkn pndapat penulis artikel yg cinta lgkungn
aplgi bpk yg mnulis artikel ini,pdhl bahasa bliau sudah sgt brhati hati alias sopan
skali lg anda tw yg trbæk bgi diri anda,klrga,rekan,lgkungan,n negara
hdup ini trgantung pd plhn anda
slmt mnjalani hdup!
74. octa | 30 April, 2009 pukul 01:54
rokok… kalo ga ada, jdi bny pengangguran, jdi tmbh bny yg stress krn kerja n hidup yg agak rumit ini, jdi ny phon tembakau yg tdk d manfaatin alias jd tanaman liar n bs jdi d jadiin gedung pencakar langit yg bikin bumi makin panas…
tpi klo ada rokok, ga cuma yg make yg rusak n sakit, tapi semua orang yang ada di deketnya. mulai krn jd perokok pasif, keturunan penyakit, n darah tinggi krn maki2in suami/istri/papa/mama/anak/tmen, bhkan ampe sakit hati krn kaget mungkin pcarnya tb2 jdi perokok hahahaha ( awas sakit jantung krn kaget)
tpi yah klo d liat dari sigma nilai2 yang ada n nyata… rokok itu sangat merugikan yah di itung2 kalo dalam jual beli barang kita beli barang A dengan harga 15000 tpi cuma laku 1000 kalo di jual yah jangan 1000 deh 3000 aja deh… wew jauh bgt kan?
bhkan uda ada yg praktek uji kandungan tar… wow serem bgt coba aja cari di metacafe.com
yah cuma kadang susah aja gtu kalo mang orang uda jadi orang ‘utan’ yg katanya mirip manusia tpi otaknya bebal whwhhw bukan menghina
tpi klo mang ga bebal pasti d bilang berenti pasti langsung berenti…
kek anak kecil, ampe d maki2 dlu baru mungkin mw berenti tpi itu jg kemungkinan kecil bgt
klo niat sbnrnya ada cra biar bs berenti ngerokok, yaitu hobby (eits ga bole bilang hobbynya rokok) misal jalan2 (ga nae kendaraan bermesin -> polusi) itu kadang ada sensasi sendiri. coba deh bagi yg merokok, mikir aja
rokok tuh kyak free sex atw jablay (kta orang) yang ktnya cuma senang sesaat aja… wew klo bisa dapet seneng terus ngapain ambil yg bentar… btul ga?
mana rokok juga bikin global warming tuh, secara yg ngerokok ga cm 1 orang, ga cm 1btg, ga cm 1 kota atw daerah. bs jadi semua dunia semua orang n semua rokok hasil produksi habis d bakar 1 hr aja…. hmmm…
y mikirnya egois aja deh, rokok itu bikin sakit, tambah stress, kanker kuadrat (kanker sakit n kantong kering), polusi, bunuh diri, bunuh orang lain, merusak keturunan, n jadi iblis penggoda… untuk ga da tanduk iblis…
memang si bner ktnya ada sensasi sdri klo ngerokok. tpi lebih ada sensasi n fun klo nyoba sswt yg bru yg lbih seru (bukan yg -) misal, bikin genk utk ngobrol brg, jalan2 ke pantai utk have fun. JANGAN BILANG TIDAK ADA WAKTU! waktu itu bukan tuan dan kita hamba… se sibuk2nya orang pasti ada waktu luang. selama kegiatan itu have fun ga bakal deh badan terlalu lelah. krn secara ga langsung badan jadi bikin pertahanan atas lelah hohohoho. ga percaya coba aja dehh
artis yang sibuk syuting yg ktnya bisa syuting ampe subuh aja bisa have fun. have fun ga sll dengan uang banyak. kalo suka jogging, kan murah bgt. atw hobi masak? lebih seru. apalagi ma tmen2. everything is possible u know… klo ga d coba, kita ga tw…
ne uda jaman untuk perbaikan, untuk maju…
klo semua pda ngerokok terus,, kpan majunya
ada jd mundur gra2 perokok pada jadi ga connect alias telmi
secara gitu, rokok mempengaruhi kerja syaraf kayak narkoba gitu. kalo salah ga mungkin orang kecanduan ngerokok…
ROKOK
Rusak Otot Karo Otak Koe hahahah bner ga tuh? ga gtu bs bhsa jawa neh…
hentikan rokok dari sekarang demi masa depan…
jangan pernah bilang ‘bodo amat’, ‘ga bakal kenapa2’ because everything is possible u know…
if u say those words u are the same with stupid human who live all alone in a place far away from life and happiness… happy not only from that suck ciggars… but from what u do for the world. if not, u wouldn’t be happy for what u see in others faces… their smile… its better than the smoke… and its nice to make everyone happy…
jadi berhentilah merokok dan ganti dengan suatu kegiatan yang bisa buat dunia tertawa. karena kebahagiaan sejati tidak dari dalam diri, namun dari hasil perbuatan kita pada dunia. believe it or not? coba aja
introspeksi diri lha… memory yg indah itu memory ttg melihat orang lain tertawa walau kita lelah stlh membantu n walau mereka tdk tahu itu kerjaan kita… think it! right now! right here!
thank u for the space to write hehehehhe
sbnrnya latihan buat pidato juga neh ^^
jadi ada inspirasi buat ujian praktek besok nih hohohoho
^^
thaaa
s
a
l
a
manis
e
l
a
l
untuk
a
m
u
octa (ootbigbear)
sma P/XII-A/2009
75. Ade achmad azhari | 18 Juli, 2009 pukul 08:10
merokok memang sangat merugikan untuk kita,disamping jantung kita akan bolong oleh roko,kantong kita pun akan bolong karena merokok,tapi bagaimana lagi kalau kita sudah kecanduan merokok susah sekali untuk menghentikanya,saya punya pengalaman tentang rokok yang penting kita punya tekad dan tujuan untuk berhenti merokok!
76. Redtomato | 30 Oktober, 2009 pukul 09:41
Ada solusi mudah dan murah utk berhenti merokok.
Gunakan Quit Smoking Card, harganya hanya RP.100.000 (belum ongkos kirim) bisa berfungsi sampai 3 tahun. Tapi biasanya, tanpa “tersiksa” dalam proses berhenti, banyak perokok berhenti merokok setelah 4-6 bulan memakai kartu ajaib ini.
Kalo mau tanya, kontak aja email: abiyah.quitsmokingcard@gmail.com —— dengan senang hati mereka dapat membantu anda.
Mudah2an info ini bermanfaat, thanks.
Eh .. katanya mereka juga cari agen2 tunggal di setiap kota di seluruh Indonesia …
77. nn | 26 Januari, 2010 pukul 20:50
keuntungan orang yang ngerokok adalah gak beruban rambutnya.
karena sebelum beruban dah modar duluan, ha. ha..
78. Lukman H | 11 Februari, 2010 pukul 08:26
cara menghentikan para perokok gmn??
79. Redtomato | 11 Februari, 2010 pukul 14:39
Cata menghentikan para perokok ya .. jangan didekatkan dengan rokok … haha, emang susah kalo udah ‘terikat’ candu itu! Harus dari ybs yang berniat menghentikannya …
80. kin | 13 Februari, 2010 pukul 19:24
morokok atau tidak itu hak anda..
baca 9 item diatas, ditiap proses tsb ingat banyak orang yg kerja disitu..klo rokok dihapus, anda mau menggaji mereka?
toh negara juga terima cukai rokok
klo anda ga mau merokok ya ga usah beli
klo anda merokok ya resiko tanggung sendiri
gitu aja kok repot
81. dedi | 29 Mei, 2010 pukul 22:23
wong ngroko kuh laka padane wong….
82. kem | 1 Juni, 2010 pukul 12:46
hanya di Indonesia aja rokok makruh sedangkan menurut ulamah seluruh dunia rokok tuh hukumnya udah Haram.
Racun didalam rokok lebih banyak daripada racun dalam minuman keras.tentu semua orang islam yang g’ sekedar di KTP harusnya tahu apa hukumnya minuman keras.bayangin aja minuman keras yang racunnya lebih sedikit dibandingkan rokok aja haram apalagi yang namanya rokok malah haram donk.
sungguh apa yang diharamkan oleh Allah dan Rosul-Nya itu pasti berbahaya tuk semua orang
83. hosting murah indonesia | 2 Juni, 2010 pukul 17:47
ma’af sobat…kunjungan… :D997 (blogwalking)
84. didik | 14 November, 2010 pukul 12:14
Kakek saya adalah perokok berat yg seharinya bisa habis 6 bungkus kretek (bukan filter lho) dan beliau meninggal di usia 76 tahun karena sakit jantung. Kakek saya yg satunya juga perokok kretek berat meninggal di usia 65 tahun karena keserempet truk. Saya juga punya kakek angkat yg juga perokok berat dan meninggal di usia 95 tahun karena sakit demam (mungkin jatah usianya di dunia sudah habis). Merokok adalah kegiatan yg unik dan hanya dapat dirasakan kenikmatannya oleh orang2 yg melakukannya. Orang2 yg tidak merokok akan mengalami kesulitan utk melukiskan nikmatnya kegiatan merokok. Kebanyakan orang2 yg sehat sampai usia tua, umumnya/mayoritas adalah perokok berat; ini adalah pengamatan sehari2 yg saya lihat di lapangan (terutama di kampung2 dan wilayah pesantren tradisional). Mungkin ini adalah kesimpulan yg prematur, yaitu; di tempat/kota yg polusi udaranya sangat tinggi dan tingkat stress yg juga tinggi, rasa2nya merokok adalah salah satu alat untuk melepas/menghilangkan pengaruh polusi yg masuk ke tubuh/stress yg menghantui jiwa. Walhasil, jika anda ingin panjang umur seperti kakek2 saya dan orang2 lain yg sehat hingga masa tuanya, maka merokoklah agar anda mempunyai ketahanan tubuh yg sangat tinggi dari berbagai penyakit (terutama penyakit2 baru)! Atau anda ingin mencari tahu dulu, berapa panjang usia anda di dunia yg ingin anda capai?? 50/60tahun, 70/80 tahun,
90/100 tahun atau bahkan lebih?
85. didik | 14 November, 2010 pukul 12:15
Betul komentar anda semua! Lain otak (pikiran) lain isinya… Terlalu banyak orang yg berkaitan dengan rokok; mulai dari petani tembakau, pengepul, bandar, pedagang/toko & karyawannya, pabrik2 dan puluhan ribu karyawannya. Bila perkebunan mau diberangus (gaya2 PKI nih..) dan pabrik2 rokok ditutup; maka kita harus mau memberi ganti ladang usaha bagi mereka, minimalnya menanggung biaya hidup mereka & keluarganya selama sekian lama sampai mereka mendapat usaha/pekerjaan yg memadai. Bila tidak mau; maka anda yg mahasiswa bisa disebut mahasiswa yg tidak bertanggungjwb, anda yg dokter bisa disebut dokter yg tdk bertanggungjwb, anda yg tukang ibadah bisa disebut sbg tukang ibadah yg lari dari tanggungjwb. Atau paling nggak, anda wajib memikirkan atau mengganti besarnya pajak pendapatan yg diperoleh negara dari rokok yg nilainya trilyunan rupiah! Pajak yg digunakan utk kelangsungan pembangunan negara dan kembali buat kesejahteraan rakyat; atau kita berharap negara ngutang lagi…?? Dokter2 mestinya bersyukur bahwa tetap ada pasien yg datang untuk berobat dan membeli obat (obat yg dibuat dari bahan2 kimia yg juga beracun…). Kalau semua orang di dunia sehat, akan terjadi ketidakseimbangan; dokter kekurangan pasien yg berakibat berkurang pendapatan dan bisa2 fakultas kedokteran akan kosong selama satu abad ke depan…… Bertambahnya jumlah penduduk karena semuanya pada terlalu sehat juga sangat membahayakan; karena lapangan pekerjaan akan maha sempit; pemerintah akan kewalahan dan semuanya pasti menderita. Bagaimana dg binatang2 buas seperti singa, harimau dan buaya yg lebih banyak merugikan daripada manfaatnya; yg membuat hidup manusia tidak tenang & nyaman? Semestinya dibunuh/dibasmi?? Harus Ada Keseimbangan di dalam kehidupan ini…!! Merokok haram / dilarang bagi yg tidak kuat; tapi bagi yg kuat boleh2 saja! Salaam!
86. Ditya Sampoerna | 30 Maret, 2012 pukul 21:12
Satu lagi tulisan yang menunjukan bahwa kalian kalah melawan rokok.
Dasar aktivis bullshit. Dikasih duit juga pada diem loe