Posts filed under ‘Lingkungan Rumah’
Keinginan vs. kebutuhan
Semakin maju dan modern suatu peradaban, maka semakin banyak juga keinginannya.
Keinginan untuk terlihat keren atau cantik seperti juga keinginan terlihat dalam komunitas tertentu menuntut kita membeli barang-barang yang sesuai dan semakin lama bisa semakin banyak.
Saya memang salut dengan gaya hidup sederhana seperti alm. Steve Jobs dan Mark Zuckerberg yang hidup dengan cara yang minimalis. Kalaupun tidak se-ekstrim itu, tetapi ada yang bisa ditiru. (lebih…)
Siap panen hujan. Sekarang!
Kekeringan sudah lama melanda negeri kita. El Nino jadi tumbal sebagai biang kerok. Kebakaran hutan menjadi lumrah karena cuaca panas. Air pengolahan yang jadi asin pun tidak di demo masyarakat. Semua menjadi biasa saja.
Setelah beberapa lama dalam ketidaastian, hujan lambat laun mulai ada. Kota berasap mulai cerah. Kota hujan juga sudah mulai dilanda hujan dan pohon tumbang.
Tetapi jangan sampai lengah. Kekeringan masih terus ada. Air tanah belum sepenuhnya normal. Hujan belum stabil hingga awal tahun depan.
Jadi, panenlah air hujan yang turun, baik ke ember, tandon, resapan tanah, atau apapun. Jangan biarkan air hujan terbuang begitu saja ke selokan. Bercampur dengan air kotor, padahal air hujan itu bisa dipakai untuk hal-hal lain sehingga mengurangi pemakaian air bersih.
Siapkan alat-alatnya. Google kebutuhannya. Jangan sampai menyesal dan menggerutu karena air habis.
Semoga hal kecil ini juga membantu kita semua dalam kekeringan ini.
Bermimpi tinggal di negara dingin
Rumput tetangga memang selalu terlihat lebih hijau. Kalau orang di negara yang dingin cari panas dengan berjemur, maka orang di negara panas cari ruangan yang dingin dengan AC.
Akhirnya terjadilah hal-hal yang tidak lazim. Orang di negara dingin maunya ke kantor pakai kaos atau polo shirt, jadi ruanganya mau hangat walaupun sedang musim dingin. Kalau kerja di Jl. Sudirman, Jakarta, orang kantoran malah pakai jas, vest, hingga sweater.
Malah ada mal-mal yang dingin sekali baik di Jakarta, Singapore, Dubai atau Hong Kong karena dengan mal yang dingin maka orang bisa datang dengan sweater, scarf, dll sehingga kelihatan gaya, dan mal tersebut jadi terlihat atau memiliki “image” eksklusif.
Kalau anda ke toko kasur, anda akan dibombardir dengan iklan orang yang tidur dengan selimut conforter yang tebal. Begitu juga di film baik luar negeri maupun dalam negeri. Kalau di luar negeri ya memang cocok pakai selimut yang tebal. Tetapi di Indonesia? Film dalam negeri yang mau menampilkan image berstatus kaya ya pasti pakai selimut tebal. Masa pakai sarung, ya tidak keren dong.
Akhirnya para konsumen juga mau ikut bermimpi dengan membuat kamar mereka dingin hingga pakai piyama tebal dan selimut tebal. Memang hal setiap orang untuk gaya hidup masing-masing tapi ya jangan overdosis. Yang wajar2 saja. Bukannya di 16 atau 18 derajat celcius tapi di 24 atau 26 derajat celcius untuk penggunaan AC. Kombinasikan dengan kipas angin.
Kementrian ESDM mencanangkan gerakan hemat energi 10%. Yang harus berubah adalah cara pikirnya dulu, sehingga saat melakukan juga dengan sadar diri dan tidak terpaksa.
Bila kita semua lakukan bersama-sama, sekecil apapun penghematan anda, pasti akan berdampak sangat besar.
Ayo kita dukung hemat energi!
1 liter of light
Indonesia adalah negara kepulauan yang mana masih banyak sekali tempat yang tidak memiliki sambungan listrik.
Banyak rumah-rumah yang walaupun menjadi tempat bernaung saat hujan, saat berada di dalam rumah di siang hari pun tetap gelap karena tidak ada listrik dan lampu.
Tentunya bukan saja Indonesia yang memiliki tantangan ini; banyak negara lain pun sama, dan seperti kita juga, pemerintahnya tidak bisa banyak berbuat apa-apa.
Tetapi ketika ada tantangan, maka ada kesempatan untuk ber-inovasi.
Salah satunya adalah organisasi Liter Of Light yang berasal dari Filipina, dan saat ini sudah menyebar ke banyak negara di dunia.
Inovasi yang dibuat adalah membuat lampu buatan dari botol plastik bekas yang dapat di tempelkan di atap asbes atau lainnya, dan menggunakan cahaya alami matahari. (lebih…)
Demi Hemat Air, Orang-orang Disarankan Pipis di Bawah Shower
Disadur dari DetikHealth
London, Di pagi hari saat bangun tidur, banyak orang yang merasa ingin buang air kecil alias pipis. Tak heran, kloset menjadi tujuan pertama seseorang saat bangun dari tidurnya. Tapi demi menghemat air, dua mahasiswa di Inggris mengampanyekan agar pipis dilakukan di bawah shower.
Adalah Debs Torr dan Chris Dobson, dua mahasiswa pencinta lingkungan yang mendorong orang-orang untuk pipis di bawah shower. Dengan tidak menggunakan kloset pada saat pipis, menurut mereka, 12 liter air yang digunakan untuk menyiram bisa dihemat.
“Kami telah menyelesaikan penghitungan matematisnya dan projek ini memiliki dampak yang fenomenal,” kata Chris yang tercatat sebagai mahasiswa di University of East Anglia, Inggris, seperti dikutip dari Mirror, Sabtu (11/10/2014).
Nah, jika semua siswa di Inggris pipis di bawah shower, menurut mereka akan ada penghematan uang hingga hampir Rp 2,5 miliar. Jika anjuran ini dijalankan oleh 15.000 mahasiswa di University of East Anglia, maka setelah lebih dari setahun akan ada penghematan air yang bisa digunakan untuk mengisi kolam renang Olimpiade hingga 26 kali.
“Bayangkan dampaknya jika semua orang di East Anglia atau bahkan di seluruh Inggris mengubah kebiasaan mereka di pagi hari,” tambah Chris.
Masalahnya, lanjut Chris, kebanyakan orang tidak menyadari betapa cepatnya mereka ‘membuang’ air bersih. (lebih…)
Cegah nyamuk berkembang-biak. Bersihkan wadah tetesan air dispenser..
Sering kita lihat tempat tetesan air di dispenser penuh dengan air.
Hal ini sangat membahayakan karena air tetesan dispenser adalah air bersih yang sangat disukai oleh nyamuk untuk berkembang biak.
Oleh karena itu, wadah tetesan air dispenser harus selalu dibersihkan secara berkala.
Nyamuk menyebabkan begitu banyak penyakit yang berbahaya seperti demam berdarah, malaria, chikunguya, dll.
Ayo kita basmi nyamuk agar lingkungan rumah kita aman.
Binatang Pembunuh Manusia Terbanyak
(klik pada gambar untuk memperbesar)
Kita seringkali tidak sadar bahwa masalah-masalah yang umum dan kecil itu ternyata memiliki dampak yang luar biasa. Nyamuk, binatang yang sangat kecil, bisa menjadi pembunuh manusia terbanyak. Padahal setiap hari juga kita mendapatkan nyamuk di rumah, dan biasa- biasa saja.
Nyamuk adalah pembawa banyak penyakit yang berbahaya seperti demam berdarah, malaria, chikunguya, dan lainnya. Dari semua itu, penyakit yang paling berbahaya di bawa oleh nyamuk adalah malaria, dimana nyamuk memasukkan parasit ke dalam jaringan darah, berkembang biak di hati (lever) dan saat kembali ke aliran darah akan menghancurkan sel darah merah. (lebih…)
Komentar Terbaru