Dari Blog Lestia: Bawa Kotak Makanmu Sendiri!

26 Januari, 2008 at 23:24 12 komentar

box makanCuplikan dari artikel di Blog Lestia, seorang guru SD.

Anak-anak mencanangkan (aduh bahasanya) gerakan membawa kotak makan sendiri untuk mengurangi sampah plastik dari jajan makanan.

Pada adik-adik TK, anak-anak kelas 5 makin ramah, “Halo, namanya siapa? Pinter sekali… nanti kalau jajan jangan lupa bawa kotak sendiri ya? Jadi sampahnya tidak tambah banyak”.

Ini benar banget. Saya tinggal di depan sebuah sekolah SD hingga SMA. Setiap hari tiada hari tanpa sampah di depan rumah. Saya sampai kesal sekali karena got pun penuh dengan sampah-sampah seperti bungkus permen yang kecil-kecil, bungkus snack, dan plastik minum. Saya sampai membuat papan-papan melarang membuat sampah dan sekarang sedang menyiapkan tempat sampah khusus di depan rumah. Tetapi ide dari anak-anak ini benar, malah lebih baik membawa kotak makan sendiri, walau membawa makanan sendiri atau membeli di kantin. Kalau anak-anak dapat dibiasakan membawa makanan sendiri dari rumah juga jauh lebih bersih dan sehat. Jadi, salut untuk anak-anak didikan Ibu Lastia. Mudah-mudahan semakin banyak sekolah yang ikut!

Nah selain anak sekolah, karyawan kantor pun dapat melakukan hal yang sama. Di kantor saya sendiri banyak sekali yang membawa makanan sendiri dari rumah. Mungkin bisa lebih repot, tetapi pasti lebih bersih dan sehat. Bayangkan saja bagaimana cara orang membuat makanan di warung dan peralatan yang dipergunakan. Dari membayangkan itu  pun sudah jelas lebih baik membawa makanan sendiri. Kalau mau makan di luar yang bersih dan sehat, akan jauh lebih mahal sehingga bisa tidak terjangkau bagi banyak orang.

Ok. Kalau mau baca lebih lanjut, klik ke blognya. Bawa Kotak Makanmu Sendiri!

Iklan

Entry filed under: Berita Lingkungan Lokal, Lingkungan Rumah.

Australia Menjual Lebih Banyak Sepeda Daripada Mobil Pelabuhan Sunda Kelapa

12 Komentar Add your own

  • 1. evelynpy  |  27 Januari, 2008 pukul 10:04

    Kadang malu juga dah gede kok mesti bawa kotak makan seperti anak TK, tapi justru itulah kadang sisi postifnya adalah dapat mengirit uang jajan meski kadang keberatan untuk membawa kotak makan. 🙂

  • 2. lestia  |  27 Januari, 2008 pukul 11:53

    salam kenal mas (ya kan?)

    terima kasih informasinya tentang kedai daur ulang. kebetulan dekat sekolah, mudah-mudahan bisa kami manfaatkan juga.

    nimbrung sedikit buat evelyn, kami membawa kotak makan sendiri tidak selalu karena membawa makanan sendiri, tapi untuk jajan juga. Hehe… tujuannya supaya kami bisa ikut mengurangi kemasan plastik, styrofoam dan lain-lain. Ternyata nggak repot-repot amat kok… 🙂

  • 3. TH  |  27 Januari, 2008 pukul 13:53

    Setuju sekali, selain menghemat juga dapat mengurangi sampah, terutama sampah plastik yang tidak bisa/sulit diurai. Selain itu juga akan lebih sehat bila bawa makanan dari rumah.
    Kalau boleh urun rembuk, sebaiknya dihindari penggunaan styrofoam. Ikuti tulisan berikut : http://positiveinfo.wordpress.com/2008/01/15/stop-%e2%80%a6%e2%80%a6%e2%80%a6-styrofoam/

  • 4. Indra EHM  |  27 Januari, 2008 pukul 18:01

    walah, wong saya aja nge-kos ko’ d suruh bawa makanan sendiri.

    Jadi, beli makanan dari warung yg dket kos”an, trus d bawa ke kampus. Yah, sama aja donk ^^

  • 5. dodolipet  |  27 Januari, 2008 pukul 18:11

    Mas indra, bukannya selalu harus bikin sendiri. tetapi kalaupun ke warung, siapkan tempat makan untuk ke kampus, jadi kan gak usah pakai styrofoam, plastik dan tempat makan disposable lainnya.

    kalau sudah pakai tempat makan sendiri dan bawa makanan ke kampus (walau beli di warung), itu baru top!

  • 6. dodolipet  |  27 Januari, 2008 pukul 18:12

    mbak lestia, betul kok dengan panggilan mas. terima kasih untuk komentarnya.

  • 7. Mardies  |  28 Januari, 2008 pukul 15:02

    Sehat, hemat dan ramah lingkungan.

    Blog ini sangat bagus (dan kadang bikin terharu). Mulai sekarang aku masukkan langganan RSS, meski nggak tiap hari internetan.

  • 8. dodolipet  |  28 Januari, 2008 pukul 16:04

    thx mardies.
    semoga bisa memberi manfaat dan ditularkan juga ke banyak orang.

  • 9. andri  |  28 Januari, 2008 pukul 16:37

    Kalo beli makan di kantin, kadang nasi suka gak dihabisin.
    Kalau bawa dari rumah, kita bisa ukur kebutuhan perut sendiri, jadi bawa dari rumah = menghindari mubazir.

  • 10. melly  |  30 Januari, 2008 pukul 10:14

    sepertinya ini memang harus jadi kampanye nasional ya. Sering bgt hidup kita diarahkan u dibuat simple, praktis dan murah. Orang ga mau lagi mikir yang ribet2 (kayaknya aja ribet, pdhl manfaatnya lebih besaaarr). Kami juga di bdg sedang mengkampanyekan budaya ini. Jd u yg baru mau mencoba, jangan malu n ragu!

  • 11. meiy  |  1 Februari, 2008 pukul 11:59

    mestinya blog ini di link, isinya berharga mas..ijin ngelink ya!

  • 12. Aku Ingin Hijau  |  1 Februari, 2008 pukul 12:49

    Meiy, link saja. trims.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

Trackback this post  |  Subscribe to the comments via RSS Feed


Agenda

Archives

RSS Bisnishijau.Org

  • Sebuah galat telah terjadi; umpan tersebut kemungkinan sedang anjlok. Coba lagi nanti.

Kampanye Hijau











Statistik Pengunjung

  • 2.463.578 Pengunjung

Statistik

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Bergabung dengan 318 pelanggan lain

%d blogger menyukai ini: