Pabrik Kantong Plastik Kresek Terbesar di China Di Tutup!

14 Maret, 2008 at 12:55 15 komentar

Kantong Kresek Coret— dari email yang dikirim tanpa sumber —

Suiping Huaqiang Plastic, pabrik kantong plastik terbesar di China, tutup akibat sebuah kebijakan pemerintah mengenai lingkungan yang akan memberlakukan pembatasan penggunaan kantong plastik untuk sejumlah tipe tertentu mulai 1 Juni 2008.

“Pabrik yang berlokasi di Suiping, Provinsi Henan, telah menghentikan produksi sejak pertengahan bulan lalu,” kata Liu Henglie, direktur biro komersial perusahaan itu, seperti dikutip Xinhua dan China Daily, di Beijing, Rabu.

Ia mengatakan, menyusul ditutupnya pabrik itu sebanyak 20.000 pekerja saat ini sedang menunggu nasib.

Seluruh mesin yang selama ini dipergunakan di pabrik itu, katanya, akan di jual sekalipun rincian pasti mengenai masa depan pabrik serta nasib pekerjanya belum diketahui.

Pabrik itu, yang di miliki oleh Guangzhou-Industri Plastik Nanqiang Ltd, sebelumnya setiap tahun memiliki kapasitas produksi 250.000 ton tas plastik dengan nilai sekitar 2,2 miliar yuan atau sekitar US$307 juta.

Seorang anggota tim pengelola perusahaan, mengatakan bahwa penutupan pabrik itu disebabkan adanya kebijakan baru yang melarang toko menggunakan tas plastik sebagai barang belanjaan.

“Lebih dari 90 persen produk kami adalah masuk dalam daftar yang dikenakan larangan itu,” katanya. Sebagai dampak adanya larangan itu, katanya lebih lanjut, pilihan kami hanya menutup perusahaan.

Pada 9 Januari 2008, Kantor Umum Dewan Negara memerintahkan suatu larangan produksi, penjualan dan produksi jenis tas “ultra-thin” (ketebalan kurang dari 0,025 mm) mulai 1 Juni 2008.

Mulai tanggal tersebut juga dikeluarkan larangan kepada toko untuk menyediakan tas plastik gratis bagi para konsumen. Toko atau supermarket yang ketahuan memberikan tas plastik gratis akan dikenakan denda 30.000 yuan, sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan Kementrian Perdagangan China.

Supermarket dan toko-toko di China mengeluarkan 1 milyar kantong kresek per hari! dan menghabiskan 5 juta ton minyak mentah untuk pembuatannya.

Jadi kapan Indonesia berani seperti China? Demi selokan, kali, jalanan, laut, tempat pembuangan sampah dan juga lingkungan kita!

Iklan

Entry filed under: Berita Lingkungan Global.

Teknologi Energi Terbarukan untuk Kapal Laut Hati-Hati dengan Bahaya Plastik! Pelajari Sebelum Terlambat.

15 Komentar Add your own

  • 2. adiwhy  |  30 Maret, 2008 pukul 13:34

    kalau di indonesia mah, paling yg dilarang pakai plastik hanya penjualnya saja tanpa menindak ke produsennya.
    tp kalau benar2 bisa diterapkan sih bagus sekali,, tp dipikirkan jg solusi pengganti tas plastik itu
    cheers

  • 3. rizal  |  15 Juni, 2008 pukul 15:17

    sebenarnya indonesia bisa tapi penanganannya agak lambat, satelah merasakan baru berbuat, dan kawan-kawan mari kita jaga lingkungan kita dari limbah pelastik. pasti kita bisa seperti negara cina.

  • 4. medanlang  |  8 Juli, 2008 pukul 11:01

    wah wah..kalo plastik mah tetap ada selagi kita tetap memakai BBM..soalnya bahan baku dari biji plastik itu didapati dari hasil kristalisasi minyak bumi…so kalo mao menghentikan pemakaian ataupun pembuatan plastik, maka yang harus dihentikan terlebih dahulu adalah pemakaian bahan bakar fosil…..

    ciao…^^

  • 5. Rena  |  1 Agustus, 2008 pukul 21:44

    Menurut sy pabrik plastik klo diIndonesia jgn ampe ttp.bo ya kasihan toh dg pekerjax.pabrik plastik itu memberi mkn byk tenaga kerja.klo ditutp bagaimana nsb mereka.,nda ckp sumbangan pemerintah yg hanya seberapa.”BLT”:-(:-(.ingat udah byk pengangguran diindonesia.nda usah ditambah jg dg penutupan pabrik udah bertambah jg tiap thx..mana ada angka pengangguran makin kcl.yo nda?mari bersama2 dukung pabrik plastik.:-D:-D:-Dla wong sy jg nantix mau mulai bisnis plastik:-P;-)

  • 6. Ardent  |  28 September, 2008 pukul 19:04

    Wah! saya jg setuju bahwa pabrik plastik di Indonesia harus ada perbaikan spt plastik yang dpt di recycle sehingga pekerja/buruh pabrik tidak di phk.
    Dan waktu di sekolah dulu, guru saya mengatakan bahwa plastik yg tidak dpt di recycle akan menyebabkan penumpukan sampah yg bisa menyebabkan banyak masalah kepada lingkungan hidup karena bakteri dalam tanah tidak dapat menghancurkan plastik itu sehingga dapat merusak kesuburan tanah.
    Yang jd masalah sekarang adalah bagaimana kita bisa mensosialisasikan penggunaan plastik yg dapat direcycle seperti mensosialisasikan “Berhenti merokok satu hari saja” atau “Nyalakan lampu motor selama naik motor” atau “Bike to work”. Kalau ini bisa dilakukan maka 5 tahun kedepan kita tidak akan bicara soal banjir karena sampah sampah plastik sudah bisa dikendalikan.
    Itulah harapan saya dan kita semua.

    Salam ceria sll,

    Ardent

  • 7. amiey  |  28 Maret, 2009 pukul 15:45

    alhamdulillah atuh di tutup mah !
    hhe .. 😀

  • 8. chan  |  28 Juli, 2009 pukul 19:00

    setiap peraturan pemerintah harus diimbangi juga dengan tindakan bijaksana setelah peraturan berjalan..
    kasian kan kalu ternyata niatnya baik ingin melestarikan lingkungan malah hasilnya pengangguran dimana2x yang malah jadi criminal..
    atau bisa juga malah beralih jadi penebang hutan..
    kalu pemerintah kita siap untuk menyediakan lahan pekerjaan yang cukup saya pikir itu tidak apa2x, tetapi berikan juga waktu beberapa lama untuk para pengusaha untuk bersiap2 menghentikan usahannya jangan sampai merugikan mereka juga..
    sebenarnnya kalu pem kita memang serius langkah awal yang harus kita mulai ialah dr para penebang liar yang harus ditindak lebih tegas lagi karena setiap tahun kehijauan kita berkurang.. bukan dari suatu pt yang secara sah sudah memiliki ijin ditindak lebih dahulu, menurut saya lebih bijak jika dari yang memang benar2 sudah melanggar hukum.. yaa penebangan hutan, pembuangan limbah berbahaya tidak pada tempatnnya, pembakaran hutan, dll

    menurut saya seh itu… pengen coba coment gemes seh. haha kalu ada yg tidak berkenaan yah maklulah.. masih awam ^^ hehe

  • 9. Martin  |  4 November, 2009 pukul 19:29

    masih jauh buat indonesia mah..

  • 10. madesudik  |  2 Juni, 2010 pukul 08:55

    ini memeang sulit!!! saya baru buka toko plastik adi kalo dilarang penggunaan plastik haaaa mati saya !!!!!!!!!!!!!!!

  • 11. firman  |  21 Agustus, 2010 pukul 03:50

    jah……..kl ditutup,makin banyak tuh pengangguran!!
    blm lagi nasib pemulung diTPA,yg tak laen mereka tak pny keahlian laen selain jd pemulung!! bisa2 mereka malah jd rampok tuh!!!
    sp yg mau bertanggung jawab???
    biji plastik murni aj yg distop,daur ulang ajah yg dilaksanakan!!!

  • 12. firman  |  21 Agustus, 2010 pukul 04:06

    mulai pisahkan sampah plastik, organik dan anorganik….
    solusi yg mudah,dan tidak merugikan banyak pihak!!!!!!!!!!
    mulailah dirmh anda masing2….

  • 13. young  |  5 Desember, 2010 pukul 00:13

    solusinya adalah naikan harga plastik bekas untuk di daur ulang,
    jadi setiap para pemulung semangat untuk mengumpulnya,
    dengan begitu sampah plastik dapat diatasi….
    jadi pabrik tetap berjalan dan pengangguran dapat ditanggulangi,para pemulungpun diberkati.
    I love Indonesia.

  • 14. johny  |  11 September, 2011 pukul 12:05

    harusnya buat kantong plastik yang ramah lingkungan atau degradable plastic sehingga masih bisa di gunakan mesinnya dan gak banyak pengangguran lagi.

  • 15. pabrik tas  |  27 Januari, 2012 pukul 13:33

    tapi sekarang sudah banyak yg pakai plastik yg lebih ramah lingkungan,,,, dan mudah terurai,,,,

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

Trackback this post  |  Subscribe to the comments via RSS Feed


Agenda

Archives

RSS Bisnishijau.Org

  • Sebuah galat telah terjadi; umpan tersebut kemungkinan sedang anjlok. Coba lagi nanti.

Kampanye Hijau











Statistik Pengunjung

  • 2.463.591 Pengunjung

Statistik

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Bergabung dengan 318 pelanggan lain

%d blogger menyukai ini: