Wisata Alam
26 Desember, 2007 at 23:28 6 komentar
Kadang kalau kita berfikir tentang wisata alam itu berarti bergaul dengan alam liar dengan serangga, toilet yang bau dan tempat tidur dalam kemah yang beberapa orang mungkin sulit untuk beradaptasi.
Kebetulan saya dari kecil sampai lulus SMA adalah pramuka sehingga sangat menyenangi alam, berkemah, naik gunung dan hal-hal outdoor lainnya. Tetapi dengan berjalannya waktu dan umur, saya juga semakin memilih tempat untuk bergaul dengan alam. Paling tidak jangan terlalu alam banget sampai sulit mencari WC yang bersih, apalagi saya sudah bawa istri. Akhirnya kami lebih suka melakukan kegiatan camping di luar negeri. Salah satu pengalaman di Amerika membuat kami jera juga. Kami camping di Yosemite di daerah California, dimana kami pikir daerah itu panas. Apalagi saat itu sedang musim panas. Setelah sampai disana, kami mendapat tenda yang sudah disiapkan, mandi di kamar mandi bersama (tetap pakai sekat sih) dengan air panas, enak sekali. Ketika malam tiba, ternyata temperatur pun berubah menjadi sangat dingin sampai akhirnya, kami yang tidak membawa jaket atau baju dingin sampai tidak bisa tidur padahal pagi-pagi kami sudah mau naik ke atas gunung. Tapi, itulah seninya camping, dibandingkan dengan hotel yang temperaturnya bisa diatur sendiri.
Di lain tempat lagi kami camping di Sydney, Australia. Disini kami membawa tenda sendiri dan ada lokasi perkemahannya di pinggir pantai. Ini benar-benar tempat camping yang asik. Kami membawa sendiri ikan, kerang, dan makanan lainnya untuk di bakar di tempat barbeque yang sudah ada disana, pakai gas tinggal masak. Di sana juga ada kran air yang muncul dari tanah, tetapi airnya bisa langsung diminum. Bagaimana gak asik tuh. Pagi-pagi kita jalan di pinggir pantai dengan jogging trail yang sudah disiapkan sampai ke suatu teluk. Semuanya benar-benar indah.
Inti dari ceritanya? Di luar negeri itu pemerintahnya benar-benar menyiapkan tempat wisata alam yang baik sehingga banyak orang yang akhirnya benar-benar menyenangi kegiatan alam karena ternyata kegiatan alam itu ternyata sangat menyenangkan dengan fasilitas yang memadai.
Ternyata di negara bagian Georgia di Amerika juga ada tempat di tengah hutan sebesar 120 hektar sebuah hotel dengan kamar di atas pohon seperti pada gambar. Hostel ini dilengkapi dengan toilet komposter, kebun sayuran dan ternak yang dapat untuk dimakan oleh tamu. Semuanya organik.
Ini sangat menarik karena sebenarnya bisa dilakukan juga di Indonesia, malah kalau kita bisa sepanjang tahun karena kalau di Amerika itu pas winter yah terlalu dingin jadinya. Hutan kita pun masih sangat luas dan walaupun pulau Jawa sudah dibilang penuh, kita masih bisa mencari hutan yang masih cukup asri untuk dijadikan tempat wisata alam.
Sekarang kita bisa lihat ada Sekolah Alam di Cikeas yang mengajarkan anak-anak tentang alam sehingga bisa mencintai alam. Kalau dulu kita yang pramuka secara otomatis mencintai alam karena diajarkan seperti itu. Kalau sekarang sudah tidak ada pramuka, anak malah lebih senang nonton TV, dan tempat wisata yang baik juga kurang sehingga anak akhirnya apatis terhadap lingkungan.
Kita harus ajar anak kita mulai dari keluarga karena kita tidak bisa mengharapkan sekolah mengajarkan alam dengan baik. Tempat wisata nasional masih banyak, dari Gunung Gede, Geulis, Pangrango atau ke kebun raya seperti di Bogor atau Daerah danau Bedugul di Bali.
Setiap daerah seharusnya ada tempat yang baik untuk dikunjungi. Apa rekomendasi untuk di daerah anda? kita harus mengumpulkan daftar agar orang semakin sadar dan tahu tempat-tempat yang dapat dikunjungi. Siapa tahu kapan-kapan mau pulang kampung bisa sembari mampir dulu mengajak keluarga wisata alam. Semua ini harus kita lakukan agar generasi berikut kita juga mencintai alam.
Entry filed under: Berita Lingkungan Global, Berita Lingkungan Lokal.
6 Komentar Add your own
Tinggalkan Balasan
Trackback this post | Subscribe to the comments via RSS Feed
1. Sutjito Hadi Sudarmo | 26 Januari, 2008 pukul 14:17
Sepertinya di Indonesia juga tidak kalah menarik untuk bercamping, ya buktinya orang-orang asing juga banyak yang berekreasi alam di Indonesia. Hal ini daerah yang saya kunjungi juga selalu ketemu dengan orang asing bahkan sampai pedalaman. Nah , seandainya kita juga mampu menciptakan alamiah dilingkungan tempat tinggal sendiri agar tidak perlu jauh-jauh buang waktu serta biayak banyak sebagaiman yang ada dilingkungan kami silakan kunjungi http://picasaweb.google.com mungkin kami sayang untuk expor rupiah mending saya buat bangun lingkungan hidupku.
2. megi | 25 April, 2008 pukul 15:15
salam Pramuka!
wah enggak sangka empunya blog ini anggota Pramuka.
Kak, budaya camping memang bagus tapi ada suatu keprihatinan. kadangkala yang ngakunya pecinta alam, malah kotori alam. mereka gak mau bawa pulang sampahnya. malah cuma ditimbun. ada juga yang main buang aja ke sungai atau lemparin ke lembah. nasib deh
3. Aku Ingin Hijau | 25 April, 2008 pukul 15:50
Betul megi,
emang kadang namanya aja pencinta alam tapi akhirnya ngotorin alam. tapi mudah2an semakin lama kepedulian alam semakin besar dan yang jelas, para pencinta alam juga harus konsisten dalam mencintai alam dan memberi contoh.
salam pramuka juga!
4. sambis | 4 Juni, 2008 pukul 17:20
maaf mengganggu,
cuma mau ngasih informasi bagi para pencinta alam / PA
Untuk Informasi rental tenda / tenda dome & alat – alat kemping / berkemah, serta
pembuatan dan penjualan tenda dan tenda promo, klik saja di :
http://www.mrcamp.net
atau
http://www.tendaku.net
makasih…
5. sambis | 8 Mei, 2009 pukul 15:45
Hai, Salam Kenal
sekedar membagi Informasi tentang penyewaan tenda dan alat-alat camping , pembuatan dan penjualan tenda,
Berkemah, Camping, kemping, Even, Wisata Alam, Mabim, Outbound Training, Tenda Dome, Tenda Sarnafil atau Tenda Kerucut;
silakan hubungi kami di http://www.tendaku.net atau http://www.mrcamp.net
email : tendakubandung@yahoo.com
thx..
6. Wbwcti | 14 Mei, 2009 pukul 15:02
Another nice article of yours.
Btw, setelah dipikir2.. salah satu hal yang bikin saya dlu males ikut pramuka (padahal sebenernya suka bgt ma kegiatannya).. adalah hasduknya, jadi agak2 risi gmn gitu.
Jadi inget dengan artikel anda ttg dasi, biarpun hasduk (dasi pramuka) itu ada fungsinya, tapi mungkin perlu disesuaikan dengan kondisi tropis kali yah.
Bagaimana klo dililitkan di paha aja? (kayak Naruto donk) 🙂
Hehe, jadi OOT, maap2. Anyway, great job with your articles.