Popok Kain atau Popok Sekali Pakai?
10 Februari, 2008 at 09:24 36 komentar
Ini adalah debat yang paling seru di antara orang tua baru dan ibu-ibu muda, malah menjadi pembicaraan yang seru antara suami dan istri jauh sebelum anak mereka lahir.
Kita selalu bingung soal mau pakai popok kain yang bisa dipakai ulang, atau popok yang sekali pakai-buang. Kalau anda sudah punya anak mungkin akan merasakan dilema ini. Seorang anak dapat menggunakan 6000 hingga bahkan 8000 popok sekali pakai. Bayangkan uang yang harus dikeluarkan untuk membeli popok sebanyak ini yang akhirnya juga dibuang, dan menimbulkan masalah.
Karena itu kita harus tahu keuntungan dan kerugian dari masing-masing.
Keuntungan popok sekali pakai:
- Orang tua gak repot-repot ganti popok, jadi langsung buang saja
- Anak bisa tidur lebih tenang karena tidak terusik oleh popok yang basah terutama ketika tidur di malam hari
- Praktis terutama untuk pergi jalan-jalan
- Tidak perlu mencuci sehingga hemat air dan deterjen
- Mengurangi biduren (rash)
Kerugian popok sekali pakai:
- Sampah popok sulit di daur ulang. Diperkirakan popok membutuhkan waktu 200-500 tahun untuk benar-benar terdaur ulang. Beberapa perusahaan mulai mengusahakan popok yang mudah di daur ulang.
- Sampah popok dapat merusak lingkungan. Sampah popok yang tertimbun di Tempat Pembuangan Akhir bisa mencemarkan lingkungan karena bila terkena hujan, isi dari popok tersebut dapat masuk ke dalam tanah (bersama dengan sampah lainnya) dan mencemari air tanah.
- Biaya yang tinggi. Sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit. Memang beli tidak banyak tetapi kalau terus menerus selama beberapa tahun, sebenarnya keluarga anda bisa memakai uang tersebut untuk kebutuhan lainnya
- Menggunakan banyak bahan kimia, plastik, kayu
- Resiko kesehatan! Ada bukti dari penelitian untuk korelasi antara popok sekali pakai dan kesuburan pria. Bila bayi anda memakai popok sekali pakai, maka popok tersebut akan menaikkan temperatur testis anak anda dan dapat mengurangi produksi sperma. Penelitian masih dilanjutkan untuk bukti-bukti lainnya
Keuntungan memakai popok kain:
- Biaya! Jelas memakai popok kain lebih murah karena kita hanya perlu membeli mungkin 1-2 lusin popok kain dibandingkan membeli popok sekali pakai setiap minggu.
- Bisa dipakai kembali. Bila anak kita sudah bisa dilatih menggunakan toilet, maka popok kain tetap dapat dipakai kembali bila perlu, dapat disimpan untuk anak berikutnya, dapat diberikan kepada orang lain yang membutuhkan, atau bisa menjadi kain lap/majun untuk bersih-bersih di rumah
- Mengurangi sampah. Bayangkan bila 1 bayi bisa menghasilkan 6000 popok sekali pakai dan dibuang ke TPA. Ada berapa bayi di Indonesia?
- Bisa didaur ulang. Bila popok sudah tidak terpakai dan dibuang dapat terdaur kembali karena bahan dari katun
- Berbahan dasar kapas. Kapas jauh lebih baik dibandingkan bahan popok sekali pakai yaitu plastik. Kapas juga bisa diperbaharui/ditanam kembali, tidak seperti plastik yang berbahan dasar minyak
Kerugian memakai popok kain:
- Menggunakan banyak air, deterjen dan listrik
- Berbahan dasar kapas. Walaupun dapat diperbaharui, tetapi bila menanam kapas yang non-organik akan menggunakan pupuk dan pestisida yang berbahaya untuk lingkungan
- Kurang nyaman untuk bayi. Memakai popok kain ukurannya tidak pas seperti popok sekali pakai yang lebih enak dipakai. Popok kain juga bisa bocor ke kiri/kanan karena tidak tertutup rapat. Jadi untuk anak yang suka goyang bisa menyulitkan.
Jadi harus bagaimana?
Kalau anda memilih popok sekali pakai, berarti anda sudah memilih jalan untuk membuang banyak sampah dan material. Ini tidak salah juga dan ini adalah pilihan anda. Bila ini yang dipilih, anda dapat mengurangi sampah di area lainnya, mungkin dengan membuat komposter sehingga bisa tetap balance.
Kalau bayi saya sendiri menggunakan keduanya. Jadi untuk dirumah memakai popok kain kecuali malam hari agar bisa tidur lebih nyenyak. Tetapi kalau kita pergi keluar rumah maka akan dipakai popok sekali pakai karena lebih praktis. Sekarang sebenarnya sudah mulai ada popok sekali pakai yang dapat didaur ulang, tetapi mungkin belum ada di Indonesia karena harganya yang masih cukup mahal.
Bagaimana dengan pengalaman anda?
Entry filed under: Lingkungan Rumah.
36 Komentar Add your own
Tinggalkan Balasan
Trackback this post | Subscribe to the comments via RSS Feed
1. pratanti | 11 Februari, 2008 pukul 09:34
dari posting ini, saya mencoba menyimpulkan bahwa kita juga perlu kebijaksanaan dalam memilih. Perlu selalu dipertimbangkan mana yang lebih efektif dan efisien, tidak hanya sekedar memilih berdasarkan satu sudut pandang, dan tetap teguh dengan pendapat itu. Fleksibilitas tetap diperlukan 🙂
seneng banget kalau ada sharing atau diskusi tentang masalah lingkungan. Untuk kasus di atas, saya juga pilih tindakan yang sama seperti yang anda lakukan.
2. melly | 11 Februari, 2008 pukul 11:32
ini juga menjadi dilema saya sebagai @ibu baru. Bagai makan buah simalakama hehehe. Untung dan rugi pasti ada dengan memakai k2 popok tsb. Jadi saya jg mencoba memilah kepentingannya, malah kalau di rumah tidak usah pakai popok sama sekali kecuali sedang rewel or stok terbatas. Nah kalo pergi jauh terpaksa harus pakai popok sekali pakai. Berasaa banget….
3. meiy | 11 Februari, 2008 pukul 17:04
iya dilema juga ini mas, ngeliat sampahnya popok sekali pakai wow! juga duite, popok kain byk cucian (listrik, air, sabun) hehehe…
anak saya (1 thn 3 bulan) di rumah tidak pakai popok kain, celana saja, dilatih ke toilet, tapi kalau pergi terpaksa pakai popok sekali pakai. Kalau dibakar gampang sih, tapi tetap aja polusi :)) Mungkin anak bisa diajarkan cepat berhenti pakai popoknya.
4. ranywaisya | 11 Februari, 2008 pukul 18:06
Kalau menurut saya *walaupun belum punya anak*
memakai kedua2nya lebih bagus dan efisien seperti yang telah dijelaskan diatas., jadi kalau dirumah pakai popok kain aja kecuali malam, dan pakai popok sekali pakai kalau sedang pergi jalan2, biar nggak repot…
5. aria braham | 11 Februari, 2008 pukul 19:31
well…emang dilema sih antara popok lama yang bisa di cuci dengan yang sekali pakai, mungkin biar hemat popok kain dipakai kalau kita ada dirumah n ga kemana-mana sementara popok yang sekali pakai kita pakai kalo kita lagi bepergian dan membawa bayi. alasannya biar praktis aja. mungkin komentar saya bisa bermanfaat dan memberi inspirasi
6. betty | 16 Juni, 2008 pukul 08:40
saya sudah tidak memakai popok sekali pakai (kecuali untuk bepergian, biasanya sih seminggu sekali).
keuntungannya: hemat!!, anak saya jadi terlatih untuk buang air di potty, mengurangi sampah jahat.
walaupun anak saya masih suka lupa buang air di potty, it’s okay, karena bajunya kan bisa dicuci. nggak masalahlah.
7. hanny | 5 Agustus, 2008 pukul 10:36
bagaimana dengan pembalut wanita?apakah memiliki efek sama dengan popok sekali pakai?
8. alfi laila ilyas | 2 September, 2008 pukul 14:01
kalo aku kedua anakku aku pakein popok sekali pake. sebenarnya sayang juga kalo lliat jumlah uang yang harus dikeluarkan setiap bulan. tapi menurutku itu lebih praktis mengingat aku dan suamiku harus kerja di luar rumah. tapi bagi ibu yang dirumah mending pake popok kain aja. sebenarnya itu lebih sehat. dan anak lebih mudah diajarkan ke toilet dalam usia dini. seperti orang tua kita dulu merawat kita
9. lilik purnomo | 9 Oktober, 2008 pukul 18:54
Saya setuju untuk pengurangan sampah yang dihasilkan oleh popok sekali pakai. Saya saat ini telah memproduksi popok kain tahan bocor dengan bentuk celana sehingga mudah dipakai dan nyaman untuk orang tua dan bayi. Semoga ini jadi solusi kongkret dari masalah kita.
10. melly | 15 Oktober, 2008 pukul 10:37
saya jg sudah menemukan toko bayi yg menjual popok kain tahan bocor dgn lampin di tengah yg bisa di ganti2 kalo pipis. Tapi ternyata kendalanya, popok kain tsb ga tahan robek, jadi harus diganti kalo keseringan dipake n stok juga harus banyak. Tapi lumayan jg m-i pemakaian popok sekali pakai. Atau teman saya juga pake diapers yg isinya dibuang n diganti dgn kain (seperti jaman ortu dulu). Lumayan meski sedikit repot. Tapi kalo bepergian ya tetap pake yg sekali pakai.
11. Tokoibudananak | 26 Oktober, 2008 pukul 22:35
Setuju banget, kita harus mulai mengurangi pemakaian popok sekali pakai (diapers). Solusi salah satunya adalah dengan celana popok sistem lampin. Silahkan cek di web kami. tq
12. Racheline.com | 17 November, 2008 pukul 15:56
Sekarang ada popok bayi dari kain yang tahan bocor dan nyerap banget. 1 popok bisa dipakai sampai bayi usia 30 bulan atau 16 kilo, ga perlu sering2 beli untuk ganti size, hemat kan..? Bahannya juga lembut dan nyaman. Corak dan warnanya lucu-lucu.
13. infogue | 20 November, 2008 pukul 14:09
promosikan artikel anda di infoGue.com. Telah tersedia widget shareGue dan pilihan widget lainnya serta nikmati fitur info cinema, game online & kamus untuk para netter Indonesia. Salam!
http://www.infogue.com
http://orang-tua-anak.infogue.com/popok_kain_atau_popok_sekali_pakai_
14. Sitha | 2 April, 2009 pukul 10:20
Dulu untuk anak pertama, saya juga mix antara popok kain dan popok sekali pakai (yg ini khusus malam dan ketika bepergian). Dan sejak usia setahun sudah saya beri toilet training shg cepat belajarnya.
Mengenai kekurangan dari penggunaan popok kain, saya hendak berbagi pengalaman di luar ya:
1. Setahu saya, beberapa produsen mesin cuci mengeluarkan produk yang hemat dalam hal listrik dan air. Deterjen pun sekarang ada yang berbasis organik sehingga lebih ramah lingkungan dan kuantitas penggunaannya kurang lebih setengah dr deterjen biasa. Saya kurang tahu kondisi di Indonesia apk sudah ada atau belum.
2. Bahan dasar popok kain di Eropa dan US sudah banyak menggunakan katun organik, serat bambu maupun serat rami. Jadi ramah lingkungan.
3. Model popok kain saat ini sudah ber-evolusi ke arah modern dgn lapisan anti bocor. Dan untuk mengakali popok kain tradisional supaya tdk bocor, bisa menggunakan celana proteksi anti bocor. Celana ini tidak perlu banyak dan bisa dibersihkan dengan cepat.
15. Being A SuperMom (Part 1)… « The life goes on… | 16 April, 2009 pukul 11:14
[…] https://akuinginhijau.org/2008/02/10/popok-kain-atau-popok-sekali-pakai/ […]
16. aisyah | 20 Juli, 2009 pukul 23:42
Sekarang ada popok model baru yang menggunakan popok kain sebagai alasnya … Popok ini sekali pakai namun harganya sangat murah , harganya 750 rupih per piece , modelnya seperti pembalut wanita , namun sangat bagus dipakaikan kepada bayi yang baru lahir sampai usia 6 bulanan… Mereknya Happy Nappy , belinya di mini market2 atau pasar swalayan seperti Naga , Hari 2 , Tip Top …
Saya sudah cobakan kepada anak saya … Pemakaiannya bisa dapat ditempel langsung di celana .. Sejak pake ini anakku tidak iritasi dan tidur lebih nyenyak karena kalo pake popok kain saja ato celana saja , anak ku selalu terbangun apabila pipis atau pup…
17. aisyah | 21 Juli, 2009 pukul 11:05
Sekarang udah ada loh Popok model baru….namanya HAPPY NAPPY kita masih bisa menggunakan popok kain sebagai medianya atau langsung ke celana, cuman popok model ini cara memakainya langsung dilekatkan pada popok kain atau celana bayi . Bentuk nya tidak seperti diaper biasa yang ada perekatnya namun seperti pembalut wanita. Keuntungannya Happy Nappy ini selain murah harganya hanya Rp. 750,- per piece pastinya tidak menimbulkan iritasi karena yang akan touch langsung ke kulit si bayi adalah popok kain…. namun ibu tidak lagi report mencuci popok kain yang banyak…. kemungkinan sehari hanya perlu 3 popok kain atau celana untuk si bayi…..
Daya serapnya juga sangat bagus
18. Eka | 9 November, 2009 pukul 17:40
Kalau sistem nya seperti pembalut wanita berarti sama saja nyampah donk. Popok kainnya cuma sebagai luaran saja, dan dalam nya ditempel seperti pembalut wanita, tidak bisa dicuci dan pakai lagi bukan ? Lebih baik popok kain yang luar dan dalam nya bisa dicuci lagi, walaupun lebih mahal tapi bisa dipakai lebih lama dan gak nyampah.
19. lisa | 9 November, 2009 pukul 20:44
tapi kalo dalamnya dicuci abis itu dipake lagi , nyucinya harus bener2 bersih , bahkan harus disterilkan atau direbus dulu , setelah itu baru bisa dipakaikan lagi , kalo nggak khan nggak hiegines loh
20. Putu Evie | 16 November, 2009 pukul 10:33
Saya selalu pake popok kain untuk anak dan biasanya saya buat dan design sendiri karena popok kain yang tersedia di Indonesia sangat tipis. Sangat hemat! baju anak juga ga perlu yang baru, kalo ada yang kasi minta bekas, pake aja asal dicuci bersih dulu. Pake popok sekali pake untuk bepergian juga sekali2 tidak masalah.
Go green! Bila perlu mulai stop pake banyak plastik kalo belanja bila perlu bawa tas kain atau bikin tas dari bahan daur ulang.
21. fifi | 28 November, 2009 pukul 07:55
Saya punya anak usia 2 bulanan ,
Kalo di rumah saya pakaikan popok kain ,
Tapi kalo lagi tidur dan jalan 2 , saya
Lebih milih popok sekali pakai
Yang tidak ada perekat pinggangnya
Kayak happy nappy , jadi
Pakeknya tinggal saya rekatkan
Di popok kainnya, lebih,aman karena pantat bayi tidak
Tertutup rapat juga,
22. Lili | 8 Desember, 2009 pukul 10:48
Saya pakai popok kain untuk anak saya yg ke 2.
Sayangnya saya belum tahu banyak tentang popok kain pada saat anak saya yg ke 1 lahir.
Saya pikir popok kain itu seperti yg generasi Mama kita pakai.
Ternyata ngak sesusah yg di bayangkan..lama2 kita biasa.
Dan saya merasa senang bisa mengurangi sampah.
WE DO IT ONE BABY AT THE TIME.
Di Indo mataharinya banyak sekali, popok bisa di jemur ngak usah di keringin pake mesin…
Kalau ada pertanyaan tentang popok kain (cara membersihkan DLL) banyak sekali penjelasan2 di Internet.
23. syaikhu akramuddin | 5 Januari, 2010 pukul 20:00
Sebenarnya udah lama saya mau berpindah ke popok yang bisa dicuci, tapi baru sekarang sempat buka-buka website, awalnya saya mau bikin sendiri untuk anak saya, tapi masih gak punya waktu, akhirnya saya putuskan untuk beli saja, karena sangat merepotkan tiap kari minimal 3 kali saya harus ganti popok anak, bisa dibayangin, kalau pakai popok paling murah aja Rp.2000, paling tidak 1 bulan harus keluar duit 180rb. Kalau beli popok kain bisa beli 10 ya? bisa dipakai lagi.
24. Rika | 20 Januari, 2010 pukul 13:57
Paling seru kalo belajar bikin popok sendiri, bisa disesuaikan seperti keinginan kita… Kalo beli adaa aja ngga sregnya.. hehe..
Bedong bedong bayi kan bisa dimanfaatkan, oke kok hasilnya..
25. Novi | 15 Februari, 2010 pukul 15:06
Izin copas ya.. 🙂 Tq..
26. intan | 22 Februari, 2010 pukul 21:41
Mau ralat sedikit ya untuk poin2 berikut:
Kerugian memakai popok kain:
* Menggunakan banyak air, deterjen dan listrik
TIDAK BENAR
Popok sekali pakai dibuat di pabrik. Dan air yang digunakan pabrik untuk membuat popok sekali pakai Jauh lebih banyak daripada air yang kita pakai setiap hari di rumah untuk mencuci popok kain. Apalagi bila kita tau cara mencuci popok kain yg benar dan efisien. Jadi dengan memakai popok kain kita lebih dapat menghemat air.
Popok sekali pakai modern, yaitu jenis popok terbaru yang dibuat menyerupai fungsi popok sekali pakai, harus dicuci dengan hanya 1/4 dari takaran normal detergent.
Popok sekali pakai modern juga akan lebih awet bila kita mencucinya dengan tangan.
* Kurang nyaman untuk bayi. Memakai popok kain ukurannya tidak pas seperti popok sekali pakai yang lebih enak dipakai. Popok kain juga bisa bocor ke kiri/kanan karena tidak tertutup rapat. Jadi untuk anak yang suka goyang bisa menyulitkan.
TIDAK LAGI…
Karena sekarang sudah ada popok kain modern. Yang nyaman di bayi, ukurannya pas, dan sama sekali Tidak Bocor!
Jadi apa kekurangan Popok Kain Modern dari Popok Sekali Pakai?
Kekurangannya,
1. Kita menghabiskan uang dimuka lebih banyak, walau akhirnya apabila di total pada jangka panjang akan jauh lebih hemat.
2. Apabila kita tidak punya orang yang membantu mencuci, jadi terasa repot karena perlu kerja ekstra mencuci. Namun inilah yang terbaik untuk lingkungan hidup kita daripada memakai popok sekali pakai yang kita buang begitu saja mencemari tanah dan tidak baik untuk kesehatan lingkungan.
Maaf bila tidak berkenan…
27. yanti | 25 Maret, 2010 pukul 15:41
Saat ini sudah ada beberapa produk popok kain produlsi lokal antara lain be nicekids, zigiezag, anandapers, cluebebe, popochan secara umum lebih murah dengan produk impor. Kualitasnya juga tidak kalah dari produk impor… lihat selengkapnya di wek kami…
28. pabrik baju anak | 4 Oktober, 2010 pukul 12:19
kalo saya sih lebih milih yang simpel tapi nyaman juga buat kulit bayi
29. Ummu Izzah | 6 Desember, 2010 pukul 09:51
Hidup Lebih Sehat dan Lebih Hemat
30. Novita | 1 Maret, 2011 pukul 18:10
Wah kalo saya popok kain tentunya lebih sehat & yang pasti hemat..^^
31. Bunda Fadhil | 3 Agustus, 2011 pukul 09:24
Dimana saya bisa beli popok kain modern dijogja? Saya perlu untuk keponakan, kalo anak sayas sudah bisa diajak ke toilet walau agak dipaksa:)
32. Sitha | 4 Agustus, 2011 pukul 21:48
@ Bunda Fadhil : Bunda, utk offline stores popok modern di Yogya, bisa lihat list di sini http://milis-popok-kain.blogspot.com/2011/04/cloth-diapers-offline-stores.html
33. ummi jihan | 4 Maret, 2012 pukul 15:34
saya jg sangat setuju dengan mbak intan…
betul sekali…
popok cuci ulang sekarang ini dah moderen jadi gk kenal siang atau malam, sama2 nyaman dipakai, bunda gak perlu repot lagi bangun tengah malam ganti popok bayi karena pipis yang kebanyakan, ya cukup insertnya di tambah aja jadi 2 buah, emang bulki tapi… gk masalah kan cuman tidur aja… dan sekarang popok cuci ulang punya lapisan yang bersentuhan langsung dengan kulit bersifat menolak cairan, jadi tetap kering kecuali insertnya sdh jenuh dan popok dengan bahan PUL punya pori2 yang memungkinkan kulit banyi tetap bersirkulasi udara
34. ike | 20 April, 2012 pukul 19:57
sbnere pngen jg menggunakan popok kain modern…tp belinya dimana ya???
35. milispopokkain | 22 April, 2012 pukul 19:23
@ Ike: Kebanyakan dijual online. Coba gabung ke milis popok kain saja di yahoogroups. Atau via twitter-nya @milispopokkain. Semoga membantu.
36. dewojati | 23 September, 2016 pukul 08:55
terimakasih untuk infonya mbak, apalagi untuk ibu yg baru pertama punya anak. dulu pernah coba popok kain tapi menurut saya terlalu ribet dan tidak praktis apalagi klo dalam mencuci kurang bersih. pernah juga pake pospak dari berbagai merek soalnya anak aku kulitnya sensitif bgt jadi gampang kena ruam. dapat info dari temen suruh coba pake merek Pokana alhamdulillah bgt gak ada masalah sama sekali. gak bikin iritasi di pantat soalnya cepet bgt daya serapnya.