Bantu PLN Dengan Berhemat Listrik
21 Februari, 2008 at 23:05 4 komentar
Beberapa Berita Kamis, 21 Februari 2008
Kompas: “Sebagian Jawa-Bali Padam. Masyarakat Diminta dengan Sangat Menghemat Pemakaian Listrik”
Seputar Indonesia: “Listrik Jakarta Padam Tiga Hari”
Pikiran Rakyat: “Listrik Jawa-Bali Terancam Mati”
Bisnis Indonesia: “RI harus siap hadapi krisis energi”
Kenapa tidak serahkan ke pemerintah saja? Memang paling gampang begitu. Tetapi kita tidak akan membantu juga kalau sudah berpikiran seperti itu, dan kalau akhirnya listrik mati lagi, kita cuma bisa menyalahkan. Untuk hal ini diperlukan partisipasi dari banyak orang. Kita juga harus bisa mengerti masalah yang kita hadapi saat ini. Indonesia adalah negara kepulauan dimana semua barang komoditi harus dikirim melalui laut. Salah satu komoditi itu adalah batu bara yang menjadi sumber bahan bakar pembangkit tenaga listrik. Pada saat ini ombak di laut sekitar Pulau Jawa sangat tinggi, dan dengan adanya curah hujan dan angin yang tidak menentu, maka kapal dan tongkang pun sangat sulit untuk merapat ke dermaga. Bahkan ada tongkang yang hilang di tengah laut tanpa diketahui. Lihat saja beberapa cuplikan berita dibawah ini:
Metro TV: “Sebuah kapal yang mengangkut batu bara asal Kalimantan, terpaksa lego jangkar di Pantai Popoh, Tulungagung, Jawa Timur, karena gelombang tinggi dan angin kencang.”
Inilah.com: “20 tongkang pengangkut batu bara dari Kalimantan Selatan (Kalsel) ke Jawa, di antaranya ke perusahaan pembangkit listrik Paiton tidak dapat melakukan pelayaran.”
Media Indonesia: “Tongkang H-22 yang Hilang di Laut Jawa Belum Ditemukan”
Sekarang semua pilihan ada pada kita dan semua teman dan saudara kita untuk membantu PLN sehingga dapat membantu kita juga agar tidak terkena pemadaman listrik.
Apa yang dapat kita lakukan? Mungkin beberapa ide ini dapat membantu:
- Coba tidak menonton TV
- Luangkan waktu dengan keluarga anda
- Bacakan buku cerita kepada anak anda
- Mulai rawat tanaman anda yang kurang perhatian
- Siap-siap hujan dengan membersihkan saluran air/selokan
- Masak bersama
- Menata ulang rumah bersama-sama
- Olahraga di luar
- Tidur lebih pagi
- Mumpung musim hujan, tidur tanpa menggunakan AC
- Pasang kipas angin kalau kepanasan
- dll, dsb… (mungkin anda punya ide yang lebih baik)
Jadi apakah kita bisa berhemat? Tentu saja. Apakah bisa tetap hidup normal? Jelas! Tetapi pada akhirnya dengan saling menghemat, kita bukan saja membantu PLN dan negara, tetapi juga belajar merubah kebiasaan, mencoba hal-hal yang baru dan yang terpenting ikut melestarikan lingkungan.
Entry filed under: Berita Lingkungan Lokal, Lingkungan Kerja, Lingkungan Rumah.
4 Komentar Add your own
Tinggalkan Balasan
Trackback this post | Subscribe to the comments via RSS Feed
1. Robby | 5 Maret, 2008 pukul 20:49
Sobat Hijau…
Saya anak desain n lg tetarik bwt tgs akhir ttg hemat listrik…
gw pgn bwt campaign ttg Hemat listrik utk pencegahan global warming…
ada yg bs bantu utk mencari info ttg kampanye hemat listrik apa saja yg udh dibuat PLN..?
ato info2 n fakta2 ttg hemat listrik yg bhubugan dgn global warming?
thx b-4…^ ^
2. david chyn | 20 Maret, 2008 pukul 11:38
Saat saya bertugas di kota Kawasaki/Shinagawa 1991-1992, saya terkesan pada kebiasaan rekan-rekan kerja di sana. Mereka mempunyai kebiasaan untuk mematikan lampu penerangan ruangannya saat jam istirahat siang atau saat mereka pulang di sorehari.
Salam(dc0
3. sufehmi | 9 Februari, 2009 pukul 17:39
setujuu… sebisanya kita pun berhemat.
karena masalahnya bukan cuma soal kekurangan daya listrik – tapi masalah dengan daya listrik yang sudah ada itu sendiri. Misal; disinyalir pembangkit listrik tenaga batu bara bisa menghasilkan sangat banyak polutan berat : http://www.earthjustice.org/news/press/2009/new-administration-reverses-course-on-power-plant-mercury-regulations.html
trims.
4. dahlanis | 28 Oktober, 2012 pukul 21:07
Lalu mereka berkata apa prestasi Dahlan Iskan.. Dahlan Iskan tidak becus membenahi PLN sampe sekarang Indonesia masih byar pet.. Ataukah Indonesia yang tidak tahu diri..?