Penghamburan makanan

20 Februari, 2010 at 02:00 7 komentar

Apa saja hal-hal yang membuat kita menghamburkan makanan?

  • Sisa makanan di piring yang kita buang termasuk bumbu-bumbu yang sebenarnya cukup banyak seperti santan, kari, hingga kecap dan saus tomat yang terbuang
  • Makanan yang sudah “terlihat” tidak enak lagi sehingga kita malas makan
  • Makanan yang jamuran akibat tidak dimasukkan ke kulkas
  • Sisa-sisa masakan di panci yang terbuang
  • Sisa makanan yang masih dapat dimakan tetapi karena tinggal sedikit, akhirnya dibuang
  • Makanan (termasuk minuman, susu, coklat bungkus, permen) yang sudah “lewat” tanggal kadaluwarsa
  • Sisa kopi dan teh yang tinggal sedikit di cangkir tetapi tidak diminum
  • Sayur-sayuran mentah yang tidak termasak karena busuk
  • Makanan yang diambil terlalu banyak saat makan prasmanan
  • Memesan terlalu banyak makanan di restoran yang akhirnya tidak dibawa pulang dan terbuang
  • Pembelian makanan terlalu banyak karena adanya diskon atau promo lainnya, yang akhirnya bisa tidak termakan
  • Sisa saus dalam botol saus yang sulit diambil sehingga kita buang bersama botolnya
  • dan lain-lain…

Sering kali, makanan-makanan yang terbuang itu masih terbungkus rapi dan belum tersentuh sama sekali alias masih baru. Seperti beli roti-roti yang akhirnya jamuran, buah-buahan yang busuk, hingga snack-snack yang terlupa dan ada di lemari paling belakang sehingga sudah lama kadaluwarsa.

Padahal dengan menghamburkan dan membuang makanan, kita bukan saja rugi secara keuangan, tetapi juga memboroskan hal-hal ikutan lainnya yang akhirnya ikut merusak lingkungan seperti:

  • Penggunaan pestisida, pupuk dan air yang terbuang percuma
  • Bahan bakar yang digunakan untuk membajak lahan dan moda transportasi lainnya dari truk, kapal terbang dan kapal laut untuk membawa makanan tersebut
  • Lebih banyak makanan yang membusuk dan akhirnya menghasilkan gas metana yang sangat berbahaya untuk lingkungan dan berkontribusi pada pemanasan global

Kadang kita tidak terlalu banyak memikirkan tentang hal ini, tetapi semua barang konsumsi yang kita makan sudah melewati begitu banyak rantai produksi yang sangat sarat energi dan biaya, dan akhirnya terbuang begitu saja menjadi sampah dan membusuk.

Contohnya saja buah-buahan yang kita makan bisa datang dari Australia atau Cina, yang sebelumnya harus ditanam, dipelihara, dipanen, dibungkus, lalu di transport dengan truk, kapal laut, dan proses lainnya.

Begitu juga susu yang rusak sudah melewati tahap peternakan sapi, proses produksi, transport dan lainnya.

Tahukah anda bahwa untuk membuat 1 galon saus tomat (3.785 liter) membutuhkan 2 galon tomat segar? Sehingga setelah diproses dan dimasukkan botol, saat kita ambil saus tomat terlalu banyak di piring dan kita buang, sebenarnya kita membuang banyak sekali tomat yang dibutuhkan untuk membuatnya. Begitu juga saus-saus lainnya. Membuang makanan baik ke sampah, wastafel tempat cuci piring ataupun selokan juga sangat tidak baik untuk lingkungan karena akan mencemari lingkungan, sehingga tetap lebih baik makanan tidak dibuang dan dimakan dengan sesuai. Kalau menurut penelitian WRAP (Waste and Resources Action Program) di Negara Inggris, maka setiap rumah tangga membuang setidaknya 1/3 dari makanan yang dibeli. Tentu saja ini adalah hal yang sangat besar. Jadi bayangkan, bila kita belanja Rp. 300.000,–  maka kita membuang Rp. 100.000,– begitu saja tanpa terasa. Bagaimana kalau uang tersebut dapat kita hemat?

Ada banyak sekali kesempatan untuk merubah gaya hidup kita yang dapat mengurangi penghamburan makanan sehingga pada akhirnya akan menguntungkan kita juga. Dengan menghemat penghamburan makanan, mengurangi belanja yang berlebihan dan selalu mengecek lemari agar tidak banyak makanan yang kadaluwarsa, kita akan dapat menghemat pengeluaran belanja kita juga sehingga bukan saja kita lebih untung, tetapi kita juga telah ikut menyelamatkan lingkungan kita.

Link:

Cinta Lingkungan Berarti Menghargai Makanan
Kalau mau menyelamatkan lingkungan, jangan sisakan makanan

Referensi:

Waste and Resources Action Program (WRAP)
Love Food Hate Waste Website

Iklan

Entry filed under: Lingkungan Rumah. Tags: .

Perusahaan harus menghemat listrik Perumahan Hijau?

7 Komentar Add your own

  • 1. Jacobian  |  20 Februari, 2010 pukul 18:03

    saran yg bagus.brarti kita harus memperhatikan makanan kita ya dan tidak membuangnya walaupun ada sisa. 🙂

  • 2. affanzbasalamah  |  20 Februari, 2010 pukul 20:32

    Kan ada ayat Al Quran nya: sesungguhnya berbuat mubazir (tidak memanfaatkan nikmat, dlm hal ini nikmat makanan) adalah temannya syaithan. Orang Islam yang menghayati ayat Al Quran ini mestinya tidak akan membuang-buang makanan sembarangan.

  • 3. ainny  |  3 Maret, 2010 pukul 11:45

    iya, makanan pun musti dihabiskan.. kalau kira2 tidak habis, ya jangan ngambil banyak… bayangkan jika 10% penduduk bumi ini saja yg mau melaksanakan itu, mungkin pemborosan makanan akan ditekan cukup signifikan

  • 4. liena aifen  |  13 Maret, 2010 pukul 09:51

    setuju banget nih. kita memang tidak boleh menyia-nyiakan makanan. untuk nasi yang kita makan aja memerlukan waktu berbulan-bulan untuk di tanam oleh petani yang kemudian menjadi beras. coba ingat jerih payah mereka yang telah menanam padi tsb.

  • 6. missel  |  6 November, 2010 pukul 19:43

    Nice info…. tapi nggak ada solusinya

  • 7. Lukisan Abstrak  |  27 Januari, 2011 pukul 11:50

    anak jalanan mencari sesuap nasi jja susah bngt,..
    tapi ini malah di buang2,….:(

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

Trackback this post  |  Subscribe to the comments via RSS Feed


Agenda

Archives

RSS Bisnishijau.Org

  • Sebuah galat telah terjadi; umpan tersebut kemungkinan sedang anjlok. Coba lagi nanti.

Kampanye Hijau











Statistik Pengunjung

  • 2.465.764 Pengunjung

Statistik

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Bergabung dengan 318 pelanggan lain

%d blogger menyukai ini: