Bagaimana kualitas jajanan di sekolah anak anda?

2 Juni, 2010 at 14:30 18 komentar

Ilmu pengetahuan mengenai penyakit, kesehatan dan gizi sudah semakin berkembang dan mendapatkan penelitian yang dapat membuktikan bahwa asupan makanan yang kita makan sehari-hari akan berdampak pada penyakit yang mungkin tidak kita rasakan saat kita kecil, tetapi akan lebih terasa pada saat kita sudah semakin berumur.

Mengapa kalau kita lihat orang tua jaman dahulu bisa terlihat segar dan sehat? Banyak yang diteliti seperti di Jepang pun ternyata karena kebiasaan makanan sehari-hari. Buku-buku mengenai pencegahan penyakit pun bersumber pada makanan yang bergizi dan bermutu.

Tetapi kita sering lupa bahwa seperti juga kita pada saat kecil jajan di sekolah, anak-anak kita pun jajan di sekolah tanpa adanya kontrol dari orang tua. Padahal makanan pada saat pertumbuhan itu adalah sangat penting. Jajanan tersebut dapat mengandung bahan-bahan yang tidak sehat dan malah mematikan, tetapi karena kandungannya sedikit maka efeknya pun tidak langsung. Kadang kita hanya takut bahwa jajanan jalanan itu berpenyakit karena banyak lalat, cara penyimpanan yang tidak baik, penanganan perangkat makan seperti piring dan sendok yang kotor, penjual yang sehabis menerima uang langsung memegang makanan, dll. Ternyata makanan saat ini banyak mengandung bahan berbahaya seperti pewarna untuk tekstil, formalin, dan zat pengawet lainnya.

Semua ini tentunya sudah menjadi rahasia umum, pedagang dan penjual bahan pun umumnya tahu tetapi karena demi keuntungan maka banyak yang tutup mata saja. Walaupun BPOM sudah memiliki program untuk penyuluhan, penertiban dan lainnya, menurut saya hal ini akan tetap ada karena ujung-ujungnya adalah keuntungan bisnis sehingga mati satu tumbuh seribu. Bila ada yang mau mengikuti aturan dan menjual dengan harga mahal, maka kompetitornya akan tetap menggunakan bahan-bahan yang lebih murah walaupun salah sehingga yang benar akhirnya akan mati.

Oleh karena itu, lebih baik kita menyiapkan sendiri makanan kecil dan snack untuk anak kita yang masih di sekolah. Yang pasti hal ini jelas lebih bersih dan sehat karena kita juga mengetahui kualitas bahan yang kita pakai. Selain itu juga pastinya lebih ramah lingkungan karena akan mengurangi plastik, pembungkus dan lainnya yang dipakai untuk menjual makanan. Makanan bisa kita masukkan ke tempat lunch box yang kecil dan disesuaikan.

Beberapa ide untuk makanan: buah-buahan (yang sudah dipotong atau belum), roti, kue, biskuit, hingga makanan yang cukup berat dengan nasi, pasta, kentang, dan lainnya.

Menyiapkan makanan kecil untuk anak kita tidak lama, dengan durasi antara 5-10 menit setiap hari. Apalagi bila anda memiliki pembantu rumah tangga maka beberapa hal dalam persiapannya dapat dibantu dan di delegasikan. Tetapi dengan waktu yang singkat ini, anda dapat memastikan kesehatan dan tumbuh kembang anak anda yang akan menjadi jauh lebih baik untuk masa depannya.

jadi, sehat dan ramah lingkungan tentunya menjadi motivasi yang baik untuk anda segera memulai hal ini.

Iklan

Entry filed under: Lingkungan Rumah, Manifesto Hijau, Sehat Hijau. Tags: , , , , .

Layangan Hasil Daur Ulang Copot Popok

18 Komentar Add your own

  • 1. budiono  |  2 Juni, 2010 pukul 23:02

    wah jajanan anak sekolah jaman sekarang banyak mengandung zat berbahaya..

  • 2. Jacobian  |  2 Juni, 2010 pukul 23:06

    ortu aq sejak kecil sering ngelarang utk jangan jajan sembarangan,dan sampai saat ini pemikiran supaya jangan makan di tempat yg tidak aq kenal ataupun makan di tempat2 lain membuatku enggan utk makan disitu.dan ternyata didikan seperti ini emang bermanfaat supaya bisa menjaga kesehatan.ya daripada kena diare karna makan ditempat yg salah mendingan kelaparan ajah kan ya?hehe…

  • 3. rental mobil murah  |  4 Juni, 2010 pukul 15:40

    ya kita sebagai orang tua wajib memperhatikan jajanan anak di sekolah alangkah lebih baiknya kalo kita membawakan makanan itu dari rumah karena sudah pasti terjamin dan tidak menyebabkan anak cepat sakit…

  • 4. hendro  |  14 Juni, 2010 pukul 13:06

    betul tu, coba aja liat saos yang dimakan buat penambah selera di jajanan seperti nugget” gitu. mengerikan banget..
    pantesan aja muncul penyakit aneh”..
    heheheheee..

  • 5. nur  |  14 Juni, 2010 pukul 14:21

    memang saat ini jajanan anak2 yang ada di pinggir sekolah banyak yang mengandung zat yang berbahaya.. Untung saja sekolah ade saya tidak mengizinkan anak-anaknya membawa uang jajan, sehingga anak-anak wajib membawa bekal dari rumah. Cara ini mungkin bisa efisien untuk menanggulangi masalah jajanan sekolah..

  • 6. indyastaric06  |  14 Juni, 2010 pukul 17:06

    yang paling parah jajanan yang ada saus2 nya itu..
    sebaiknya memang anak di bawakan bekal dari rumah..

    (http://indyastaric06.student.ipb.ac.id)

  • 7. Iwan  |  15 Juni, 2010 pukul 08:25

    Anak saya sudah didoktrin bahwa permen itu merusak gigi dan micin itu bukan konsumsi anak. Berhasil sampai saat ini….

    Btw, untuk Software Gratis dan Jadwal Piala Dunia Afrika Selatan 2010 format WIB, format resmi FIFA serta guide dan scoring system silahkan kunjungi situs saya. Semoga bisa membantu.

  • 8. http://yuliantip06.student.ipb.ac.id  |  15 Juni, 2010 pukul 09:32

    jadi inget pernah sakit gara2 salah jajanan…

  • 9. aan  |  16 Juni, 2010 pukul 07:29

    orang tua wajib untuk mengawasi jajanan anak di luar rumah karena sangat susah untuk mengontrolnya

  • 10. Koje  |  16 Juni, 2010 pukul 16:44

    wahhhh berarti harus bawa bekal dong ke sekolah?
    hehehehe…

    http://ekos06.student.ipb.ac.id

  • 11. Ismail Agung  |  16 Juni, 2010 pukul 20:54

    saya dan kawan-kawan dari Komunitas Sahabat Kota pernah mengadakan sebuah kegiatan Edukasi kreatif untuk adik-adik di sekolah dasar.

    dan waktu itu tema kegiatan yang diangkat adalah mengenai makanan yang menyehatkan dan isi yang terkandung dari makanan yang biasa di beli.

    Ceritanya bisa dilihat lebih lengkap ditautan berikut.
    http://agungsmail.wordpress.com/2010/04/21/yuk-adik-adik-kita-jajan-makanan-sehat/

  • 12. anonymous  |  17 Juni, 2010 pukul 17:08

    kurang nya kesadaran dari masyarakat yang lebih mentingkan keuntungan yang berlimpah daripada kesehatan konsumennya..
    peranan dari badan pengawasan makanan harus di tingkatkan untuk memberikan penyuluhan kepada para pedagang..

  • 13. PRIE  |  21 Juni, 2010 pukul 14:09

    sangat diharapkan kepada semua pihak untuk senantiasa waspada terhadap makanan2 yang mengandung zat-zat berbahaya, terutama bagi para produsen makanan…..

  • 14. mutiara  |  22 Juni, 2010 pukul 10:12

    sebaiknya pilih jajanan yang segar, tanpa banyak proses..kadang banyak proses hingga menjadi jajanan siap makan malah menghilangkan zat2 pentingnya

  • 15. arieff  |  23 Juni, 2010 pukul 09:15

    para penjual makanan seharusnya mendapatkan penyuluhan dari BPOM agar makanan yang dijual layak untuk di makan..

    cukup miris melihat anak indonesia di racuni oleh makanan yang berbahaya bagi kesehatan dari sang pembuat yang tak bertanggung jawab ini..

    untuk sang orang tua diharapkan mengontrol jajanan sang buah hati..

  • 16. selly  |  25 Juni, 2010 pukul 09:55

    iya memang sebaiknya anak2 jangan dibiarkan untuk membeli jajanan dari luar rumah karena banyak mengandung zat2 berbahaya

  • 17. ridwan  |  27 Juni, 2010 pukul 23:02

    jajanan anak jaman sekarang racun semua, lebih baik bawa bekel trus ga usah di kasih uang jajan

  • 18. Inkorena Sukartono  |  17 September, 2010 pukul 07:27

    anak-anak memang harus selalu dibimbing dan diarahkan serta diberi pengertian, tentsng pilihan2 yang ada, memang paling baik bawa bekel sendiri, perlu dibudayakan seperti negara2 lain

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

Trackback this post  |  Subscribe to the comments via RSS Feed


Agenda

Archives

RSS Bisnishijau.Org

  • Sebuah galat telah terjadi; umpan tersebut kemungkinan sedang anjlok. Coba lagi nanti.

Kampanye Hijau











Statistik Pengunjung

  • 2.465.764 Pengunjung

Statistik

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Bergabung dengan 318 pelanggan lain

%d blogger menyukai ini: