Posts filed under ‘Berita Lingkungan Lokal’

Lihat jalan berlubang di Jakarta? Tweet saja

Namanya pengguna jalan, pasti kita sebal dan kesal kalau jalanan berlubang. Selain bikin macet, lubang juga tidak aman.

Masalahnya selama ini kita tidak tahu mau lapor kemana.

Sekarang sudah ada tweeter dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta yaitu @poskoDPUDKI

Anda bisa tweet dan foto jalan berlubang yang ingin dilaporkan dan akan ada follow up secepatnya.

Cara pelaporan yang sangat mudah ini ( bila anda punya tweeter) adalah salah satu terobosan pemerintah DKI Jakarta dan merupakan bukti pelaporan masyarakat yang transparan. Dengan tweeter maka masyarakat juga bisa membaca dan memonitor pelaporan dan follow up dari tweet yang pernah dikirimkan sehingga Dinas PU Jakarta akan lebih akuntabel.

Bravo pemerintah DKI Jakarta. Jangan lupa follow @PoskoDPUDKI.

Iklan

24 Februari, 2013 at 19:15 Tinggalkan komentar

Pilih Banjir, Tunggu Jokowi, atau Bikin Lubang Biopori?

biopori-620X310-2biopori-620X310

Disadur dari kompas.com

KOMPAS.com – Salah satu cara paling sederhana mencegah banjir di ibukota saat ini adalah membuat sumur resapan atau lubang biopori. Secara teoritis, sumur resapan tidak hanya mengurangi risiko banjir, namun juga menjaga cadangan air.

Sampai hari ini, banjir sudah merendam Jakarta selama tiga hari sejak Rabu (16/1/2013) lalu. Meskipun di beberapa titik ibukota kondisi banjir mulai surut, proses evakuasi masih berjalan.

Melalui pernyataannya pada Rabu (16/1/2013) lalu, Gubernur DKI Joko “Jokowi” Widodo mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan anggaran sebesar Rp 250 miliar khusus untuk memasang sumur resapan sebanyak 10 ribu buah. Namun, proses pemenuhan target tersebut terhambat penetapan APBD 2013.

Sebenarnya, sumur resapan dengan skala lebih kecil dapat dibangun sendiri oleh warga di tiap-tiap pekarangan rumahnya. Masuknya air hujan melalui peresapan ini akan menjaga cadangan air tanah. Dengan begitu, hujan tidak hanya “terbuang percuma” dan membuat genangan, namun memberikan keuntungan bagi kehidupan warga. (lebih…)

18 Januari, 2013 at 16:58 6 komentar

Organic, Green and Healthy Expo Indonesia 2012

Organic, Green and Healthy Expo Indonesia II
Tebet Green Mall, October 5-7, 2012

Info lebih lanjut: www.oghexpo.com

19 September, 2012 at 17:20 Tinggalkan komentar

Pulau Jawa Kekeringan Bukan Salah Alam, Tapi Kebanyakan Penduduk

Disadur dari Detiknews

Jakarta – Kekeringan yang terjadi di Pulau Jawa tak hanya diakibatkan oleh alam semata. Tapi kekeringan juga terjadi lonjakan penduduk yang begitu besar.

“Jawa itu sudah over(berlebih). Jumlah manusia sudah melebihi daya air yang ada,” kata Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum Mohammad Hasan saat ditemui kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, Jumat (7/09/2012).

Hasil sensus penduduk 2011 memperkirakan penduduk Pulau Jawa dan Madura hampir 138 juta jiwa. Populasi itu setara dengan 58% dari total penduduk Indonesia.

Berdasarkan data dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air di 2012, potensi cadangan sumber daya air indonesia sebesar 3.900 miliar meter kubik per tahun.

Jumlah itu terbagi pada beberapa pulau, seperti potensi di Bali dan Nusa Tenggara sebesar 49,6 miliar meter kubik per tahun, potensi di Sulawesi sebesar 299,2 miliar meter kubik per tahun, potensi di Kalimantan sebesar 1.314 miliar meter kubik per tahun, potensi di Maluku sebesar 176,7 miliar meter kubik per tahun, dan potensi di Papua mencapai 1.062 miliar meter kubik per tahun.

Pulau Kalimantan, Papua, dan Sumatera merupakan kepulauan yang mempunyai air permukaan sebesar 82% dari seluruh air permukaan di Indonesia. Sedangkan Pulau Jawa hanya memiliki air permukaan 4% dari seluruh air permukaan tersebut.

“Hanya 4% air yang tersebar di Pulau Jawa, serapan dan sebaran air paling besar itu ada di Papua dan Kalimantan, tetapi kita lihat berapa penduduk disana jika dibandingkan dengan Pulau Jawa yang jumlah penduduknya hampir 60%,” tutupnya. (wij/dnl)

10 September, 2012 at 11:36 1 komentar

Kekeringan, Puluhan Waduk Level Waspada

Disadur dari Metrotvnews.com

Metrotvnews.com, Jakarta: Musim kemarau panjang tahun ini membuat puluhan waduk dalam status Waspada dan Kering. Data Kementerian Pekerjaan Umum menunjukkan kekeringan akibat kemarau tahun ini telah menyebabkan 73 persen waduk di Indonesia dalam kondisi mengkhawatirkan. Padahal, waduk merupakan urat nadi kehidupan sebagian besar masyarakat, seperti untuk menggerakkan listrik, mengairi sawah petani, dan memasok air bersih.

Data Kementerian PU menyebutkan hingga akhir Agustus 2012 terdapat 10 waduk mengalami kekeringan, 42 waduk diberi label waspada, dan hanya 19 waduk berstatus normal. Waduk besar di Pulau Jawa yang dalam kondisi waspada, antara lain Cirata dan Jatiluhur di Jawa Barat. Waduk Wonogiri dan Gembong di Jawa Tengah, serta Waduk Sermo di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Menyusutnya cadangan air di waduk jelas membuat pasokan air ke sawah dan lahan pertanian lainnya berkurang. Akibatnya lebih dari 127 ribu hektare lahan sawah kekurangan pasokan air. Kekeringan lahan sawah terjadi di berbagai daerah antara lain di Jabar, Jateng, Jawa Timur dan Provinsi Banten.

Menurut Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), mengatakan, selain faktor musim, kekeringan ini pun akibat semakin minimnya kawasan hutan, sedimentasi waduk, pencemaran air, dan kerusakan daerah aliran sungai.(DSY)

9 September, 2012 at 22:34 Tinggalkan komentar

Sulit Ganti Peranan Nasi di Indonesia

Disadur dari National Geographic Indonesia

Ada wilayah yang dulunya mengonsumsi makanan pokok nonberas, tetapi kini lebih memilih beras.

Semakin tingginya permintaan beras di pasar domestik, adalah kesulitan yang dihadapi di tengah program diversifikasi pangan pemerintah. Kementerian Pertanian Indonesia akan mengarahkan program diversifikasi pangan untuk meningkatkan konsumsi protein, baik protein nabati maupun hewani, yang di kalangan masyarakat saat ini dinilai masih rendah.

Menteri Pertanian Suswono di Jakarta, Sabtu (21/7) lalu, mengutarakan bahwa diversifikasi pangan tak hanya sekadar mengganti beras dengan komoditas sumber karbohidrat lain nonberas.

“Saya yakin dengan peningkatan pendapatan per kapita masyarakat Indonesia, kemampuan untuk juga mengonsumsi berbagai pangan sumber protein, seperti daging dan telur, meningkat,” katanya.

Suswono mengakui, untuk mengubah karbohidrat dari beras ke nonberas tidaklah mudah, apalagi hampir sebagian besar masyarakat Indonesia sudah mengonsumsi beras. Bahkan, malah ada wilayah yang dulunya mengonsumsi makanan pokok nonberas, tetapi kini lebih memilih beras untuk mendapatkan sumber karbohidrat. (lebih…)

14 Agustus, 2012 at 12:28 Tinggalkan komentar

Minimnya Ruang Laktasi jadi Kendala Kelancaran ASI

Disadur dari National Geographic Indonesia

Ketersediaan ruang khusus untuk tempat menyusui bagi ibu dan anak perlu diadakan dalam setiap ruang publik. Sayangnya, meski sudah dianjurkan oleh Pemerintah, fasilitas bagi ibu dan anak ini masih minim.

Hal ini mengemuka dalam diskusi Pekan ASI Sedunia yang jatuh pada tanggal 1-7 Agustus 2012, di Yogyakarta, Senin (7/8). Seperti yang diamanahkan dalam PP No.33 Tahun 2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif, perlu diadakan ruang laktasi atau ruang khusus ibu dan anak untuk menyusui di setiap ruang publik seperti mal, bandara, dan instansi pemerintah.

Ruang laktasi ini bersifat khusus, bersih, nyaman, memiliki ketersediaan air yang cukup, serta bisa ditambah kulkas. “Tidak semua ruang publik memiliki ruang laktasi. Padahal, ASI eksklusif perlu rutin diberikan agar kesehatan ibu dan anak tetap terjaga,” papar Spesialis Anak RS Sarjito Yogyakarta Tunjung Wibowo.

Ruang laktasi sangat penting untuk mendorong pemberian ASI ekslusif. Berdasarkan data dari WHO hingga tahun 2012 ini, pemberian ASI ekslusif baru 37 persen dan baru terpenuhi di 26 negara. Rendahnya pemberian ASI ekslusif ini, kata Tunjung, salah satunya disebabkan oleh minimnya ruang laktasi. (lebih…)

11 Agustus, 2012 at 11:05 Tinggalkan komentar

Hari Tanpa Tembakau Sedunia: Tembakau Pembunuh Utama 6 Juta Orang di Dunia

Disadur dari National Geographic Indonesia

Pada tahun 2030 nanti, tembakau akan membunuh lebih dari delapan juta orang per tahunnya. 600.000 perokok pasif juga turut jadi korban.

Andri -bukan nama sebenarnya- gelisah tiap kali melihat sekumpulan orang di hadapannya. Bukan karena sosok tiap individu orang-orang itu. Tapi apa yang ada di genggaman mereka. Rokok.

Pria di akhir usia 20-an ini mati-matian berusaha berhenti dari ketergantungannya pada batang berasap itu. Sulitnya bukan main. Kebiasaan merokok sebungkus setiap hari jadi alasan. Nikotin sudah merasuk hebat ke aliran darah dan otak. Melihat aliran rokok dengan mudahnya dihisap orang-orang itu, menggoyahkan tekad Andri.

Menurut Komite Nasional Pengendalian Tembakau, apa yang dirasakan Andri adalah hal normal pada tiap perokok berat. Mengingat kandungan zat adiktif yang ada di dalam rokok lebih kuat pengaruhnya ketimbang heroin. (lebih…)

31 Mei, 2012 at 22:34 1 komentar

Pos-pos Lebih Lama Pos-pos Lebih Baru


Agenda

Archives

RSS Bisnishijau.Org

  • Sebuah galat telah terjadi; umpan tersebut kemungkinan sedang anjlok. Coba lagi nanti.

Kampanye Hijau











Statistik Pengunjung

  • 2.463.795 Pengunjung

Statistik

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Bergabung dengan 318 pelanggan lain