Pakai Pengering Elektrik Atau Tissue?
29 Mei, 2007 at 15:53 10 komentar
Siapa yang tidak hobi memakai tissue? Di Indonesia semua restoran sampai warung harus menyiapkan tissue, kalau tidak kita bisa pikir servisnya payah banget. Padahal kalau kita di Singapore atau Malaysia, disana resto dan warung kecil pun tidak menyediakan. Disini kalau makan di warung, sudah jelas banyak orang setelah pakai tissue langsung buang ke lantai. Kalau kita ke toilet di restoran atau hotel, kita juga sering lihat tempat sampah yang penuh dengan tissue yang mungkin hanya dipakai sebentar untuk mengelap tangan. Kalaupun ada pilihan antara pengering elektrik atau tissue, kita akan lebih memilih tissue.
Untuk anda yang memiliki restoran, hotel atau kantor, pilihan untuk menggunakan pengering elektrik dibandingkan tissue merupakan hal ekonomis yang tidak dapat dipungkiri. Apalagi pengering elektrik itu sebenarnya sangat sederhana karena hanya terdiri dari koil, fan dan switch elektrik, tidak memerlukan banyak perawatan, dan bisa tahan sampai 7 tahun. Jadi setelah pemasangan, pengering elektrik sudah tidak memerlukan pengeluaran lainnya selain listrik yang digunakan.
Kalau 1 orang menggunakan rata-rata 20 detik waktu pengering dengan konsumsi rata-rata 2 KW maka:
(20 detik/3600 detik) x 2KW = 0.01 KwH per orang
Dengan asumsi harga per KwH 1000 rupiah (ini harga di atas rata-rata tarif bisnis) maka0.01 KwH x 1000 rupiah = 10 rupiah per orang per pemakaian 20 detik
Kalau kita bandingkan dengan pemakaian tissue gulung (paper towel). Kita dapat asumsikan rata-rata penggunaan tissue sebanyak 2 lembar per pemakaian. Harga rata-rata 1 gulung paper towel dengan total 150 lembar rata-rata Rp. 10,000-15,000. Jadi harga per lembar itu adalah kira-kira 60 – 100 rupiah. Kalau 1 orang memakai 2 lembar maka harga untuk sekali pemakaian adalah minimal 120 – 200 rupiah.
Lebih dari itu, kalau menggunakan tissue, proses pembuatannya pun sudah sangat boros energi. Mulai dari pembuatan bubur kertas sampai dipanaskan serta di packing. Setelah itu, setiap tempat yang kehabisan tissue harus mengeluarkan energi untuk mendapatkan tissue yang baru yang diambil atau diantar terus menerus. Setelah itu, semua sampah pun harus diantar ke tempat pembuangan sampah terakhir (TPA). Efek supply chain dan logistik yang disebabkan oleh tissue menjadi sangat panjang. Ongkos adalah salah satu faktor tetapi efeknya ke lingkungan kita sangat besar.
Entry filed under: Energi Alternatif, Lingkungan Kerja, Lingkungan Rumah, TeknoHijau.
10 Komentar Add your own
Tinggalkan Balasan
Trackback this post | Subscribe to the comments via RSS Feed
1. timpakul | 29 Mei, 2007 pukul 18:20
perlu diperhitungkan juga, ketika menggunakan tissue gulung, apakah tidak berasal dari bahan baku kayu yang telah menghabiskan hutan tropis…
2. viryanti | 4 Juni, 2007 pukul 20:28
jadi secara tidak langsung kalo kita banyak menggunakan kertas tissue berarti kita juga sudah menyebabkan terjadinya krisis air ?karena bahan dasar tissue tersebut juga berasal dari pohon-pohon yang berfungsi sebagai resapan air…betul nga sich?
3. marina | 21 Februari, 2008 pukul 18:34
syok stlh baca artikel di atas.. rasanya ikut”an jd org yg ga mau tau lingkungan..
tdnya ga berfikir sampe ke bahan pembuat tissue
tp stlh nonton green minute di metro tv.. rasanya merasa bersalah banget
ngga lagi” deh boros” pake tissue klo bisa malah cari bahan lain aja buat pengganti tissue
4. Maria | 2 April, 2008 pukul 16:22
Pake saputangan aja kali ya…
Repot dikit tp setidakny bs mengurangi pemakaian tissue.
Pdhal selama ini gw boros bgt pake tissue, palagi klo makan gorengan. Jd nyesel…
5. winnur | 26 Mei, 2008 pukul 09:44
Kepada rekan-rekan yang tau dimana mendapatkan mesin pengering electric ?, terima kasih.
6. Supartono | 18 Juni, 2008 pukul 18:10
Sebagai pengganti tissue dan pengering electric gunakan saja saputangan yang dijamin pasti lebih murah dan ramah lingkungan, terima kasih
7. Ucok | 11 Agustus, 2008 pukul 12:57
Mo jawab pertanyaan no.5 Setau saya mesin pengering elektrik bisa dijumpai di McD, KFC, resto2 ataupun toilet2 hotel…. hehehehe…. Anyway mo minta ijin buat fwd in artikel ini k temen2 laen.. boleh ya??
8. iknowuneedme | 10 Oktober, 2008 pukul 16:50
bagus nih.,,tp gmn klo disertain juga sm perbandingan dengan energi yang lain..
misalkan konsumsi tissue tiap orang slama 1 mggu sm dgn menyelamatkan 1 phon,, (cm misalkan lho.) kan jd lebih WOW gt..
9. Herlina Santi | 13 Mei, 2009 pukul 12:23
Wah bahaya dunk, berarti klo kita pake tissue kita mendukung global warming ya?
10. adhika widi | 19 Januari, 2010 pukul 20:23
lebih murah yaa dah aman bagi lingkungan, so let’s go buy it.