Air… Air… Ada yang Bocor, Ada yang Kekurangan
5 Agustus, 2007 at 00:26 5 komentar
Coba anda perhatikan kalau pergi ke suatu tempat usaha atau perusahaan. Tempat usaha atau perusahaan bisa dari warung, restoran, mini-market, hypermarket, tempat foto copy, bank, pabrik atau apa pun juga. Baik dan buruknya kontrol manajemen dari tempat usaha tersebut akan kelihatan dari hal-hal yang kecil dimana manajemen yang baik akan memiliki kontrol hingga hal-hal yang terkecil dan banyak orang tidak pedulikan. Kita bisa lihat kebersihan, keamanan, dan lain sebagainya. Salah satu hal yang patut kita lihat amati adalah Kran Air. Saya sudah pernah tulis di artikel sebelumnya mengenai “Hemat Air, Hemat Uang, Bantu Lingkungan Kita” bahwa:
Dari seluruh air yang ada di bumi, 97% adalah air laut. Dimana 3% sisanya adalah air tawar dan hanya 1% saja yang tersedia untuk digunakan seluruh manusia.
Tetapi memang hal ini harus selalu diingatkan karena kita selalu lupa kalau belum ada bencana. Kelihatannya memang sangat mudah untuk mendapatkan air. Dimana-mana dibuat sumur air yang memompa air terus-menerus tanpa adanya resapan air yang menggantikan. Apa kita peduli untuk hal itu?
Surat kabar “Suara Pembaruan” tertanggal Sabtu, 4 Agustus 2007 mengatakan “Cilacap mulai krisis air” dan “Air Bendungan di Pemalang Jawa Tengah hampir kering.” Untuk anda yang ada di daerah lain, apalagi kota besar, apa peduli dengan air? Anda memang harus merasakan dan melihat sendiri keadaan tempat yang benar-benar kesulitan air. Bagaimana masyarakat harus berjalan berkilo-kilometer hanya untuk seember air. Jangan pun untuk mandi, air untuk minum dan makan juga susah.
Sementara itu kita yang tinggal di kota besar dengan seenaknya saja memakai air dan membiarkan air tersebut bocor. Jangan kira air yang bocor itu akan terserap lagi ke tanah. Tapi air yang sudah ke pipa air akan akhirnya ke got, yang akhirnya terbuang ke sungai dan tidak terserap oleh tanah. Banyak dari kita yang begitu tidak peduli dengan air yang bocor. Jangankan karyawan yang pikir itu hanya duit perusahaan yang hilang, tetapi pemilik perusahaan pun banyak yang pikir itu hanya uang kecil jadi tidak perlu banyak pusing. Tetapi intinya bukan pada uang, tetapi lingkungan.
Bayangkan bila rata-rata bocor tersebut adalah satu tetes per detik, maka hasilnya adalah pemborosan 25 Liter air per hari dan akhirnya adalah 10.000 Liter per tahun.
Sesuatu yang fantastis bukan? Kalau setiap kantor atau restauran seperti itu, anggap ada 1000 tempat saja yang bocor sudah menjadi 10 juta liter terbuang percuma!
Pada akhirnya bukan masalah manajemen. Itu hanya sebagai tolak ukur dimana manajemen yang baik akan berpikir panjang dan tidak egois sehingga akan memikirkan kepentingan banyak orang. Sekarang perusahaan diharuskan untuk membuat program Corporate Social Responsibility (CSR). Itu seperti menjadi satu jargon yang hebat. Tidak usah jauh-jauh menyelamatkan lingkungan, coba dari hal-hal yang kecil dulu. Kalau anda adalah karyawan suatu perusahaan, bantu perusahaan anda dan laporkan semua kran yang bocor. Kalau anda pemilik perusahaan, anda harus mulai mengkontrol semua bagian dengan lebih teliti. Menghilangkan kebocoran air di perusahaan tidak akan membuat anda dipandang hebat, apalagi membuat press release di koran. Tetapi anda harus sadar bahwa anda sudah membantu lingkungan, dan anda boleh bangga.
Entry filed under: Lingkungan Kerja, Lingkungan Rumah, Manifesto Hijau.
5 Komentar Add your own
Tinggalkan Balasan
Trackback this post | Subscribe to the comments via RSS Feed
1. erista | 2 Februari, 2008 pukul 18:43
haye….keep on movin’ bro!!!
kita harus menjaga air…
tapi sebelumnya jagalah hutan kita, lingkungan kita,
trus stop privatisasi air!!!
2. Air Mati Total Tiga Hari di Batam « CakTopan’s Journal | 21 Juli, 2008 pukul 09:46
[…] dikutip dari sini Possibly related posts: (automatically generated)Untukmu AyahStages of pregnancyHari Air […]
3. ada dechh | 29 Juli, 2008 pukul 22:59
Bagus , jarang sekali yang mau memperhatikan hal-hal yang dipandang kecil seperti ini oleh orang kebanyakan, tapi ini adalah awal dari cara hidup menuju sukses….
4. taufik | 17 Juli, 2009 pukul 10:38
http://news.yahoo.com/s/ap/20090709/ap_on_re_au_an/as_australia_bottled_water_ban;_ylt=AnA09.Xk6rCJ1tsxjcUSlfpvaA8F;_ylu=X3oDMTM0ZDZ2ZHFrBGFzc2V0A2FwLzIwMDkwNzA5L2FzX2F1c3RyYWxpYV9ib3R0bGVkX3dhdGVyX2JhbgRwb3MDMjEEc2VjA3luX2FydGljbGVfc3VtbWFyeV9saXN0BHNsawNmdWxsbmJzcHN0b3I
kayaknya kita perlu action seperti ini, bahwa air adalah hak semua orang
5. Andreuskas | 22 Desember, 2011 pukul 17:19
privet 🙂