Contoh Rumah Dengan Taman Atap
9 Januari, 2008 at 09:53 58 komentar
Ini adalah sebuah contoh rumah dengan taman atap yang sangat bagus. Rumah dibuat dengan design minimalis. Bisa dilihat bahwa di atas dan di samping terdapat banyak taman sehingga ketika hujan pun air bisa terserap dan tidak langsung masuk ke selokan yang akhirnya mengurangi potensi banjir. Rumah ini saya potret di Jakarta. Mudah-mudahan bisa menjadi inspirasi agar semakin banyak orang membuat taman atap.
Entry filed under: Lingkungan Rumah, Tanaman Bermanfaat. Tags: atap hijau, green roof, Solusi Banjir.
58 Komentar Add your own
Tinggalkan Balasan
Trackback this post | Subscribe to the comments via RSS Feed
1. lil bow wow | 9 Januari, 2008 pukul 12:50
wah bgs jg tuh…walaupun sya pernah tau ada beberapa yang menggunakan metode ini sebaiknya d tiru juga sama yang lain…lumayan kan mengurangi global warming
2. Hoek Soegirang | 9 Januari, 2008 pukul 16:22
wow!!! keren sanadh!!!!!! selaen menjaga kelestarian lingkungan dan mengurangi femanasan global *halah*, kekna emang asek sangadh deh funya rumah yang ada taman diatapnya
3. aRuL | 10 Januari, 2008 pukul 00:04
keren nih… ntar deh saya rancang seperti ini untuk rumah saya…
pasti asri banget… 🙂
4. cana | 10 Januari, 2008 pukul 09:06
mau nambahin boleh…??
taman atap sebenarnya dibuat untuk menggantikan lahan hijau yang kita bangun oleh bangunan kita… adalah cara yang bijak menurut saya, secara lahan hijau apalagi di kota sudah sangat langka….
tapi memang, model ini tidak bermula di negara tropis. Kalo di negara2 empat musim yang bisa dibilang tidak lembab, atap ini tidak akan jadi masalah. Tapi di iklim tropis basah spt indonesia yang musuh dari kenyamanannya adalah kelembaban, perlu perlakuan khusus. Bukaan pada dinding bangunan harus maksimal untuk memaksimalkan sirkulasi udara (kebanyakan bangunan tradisional kita membuang kelembaban dengan udara… ini prinsip yang asoy buat ditiru… sudah teruji ratusan tahun… hehe), karena atap rumput–roofgarden–ini pada kenyataannya malah meningkatkan tingkat kelembaban sudah aku buktikin sendiri pake alat ukur kelembaban, tapi gak pake gituan juga bisa kok… gerah sangad…
Satu lagi… ini yang paling susah… urusannya sama kantong… bangunan denga roofgarden adalah MEHEEELL… hahahha…. secara harus bisa menopang beban merata segitu besar (kerikil tanah dll–lapisan di bawah rumput) jadi struktiurnya harus diperbesar deh… dan itu adalah duwit… Tapi emang harus udah saatnya kia berkorban demi masa depan… hidup green…
5. rumahkayubekas | 10 Januari, 2008 pukul 10:00
Semoga lebih lagi menyemangati kita- kita untuk semakin suka menanam pohon,
Salam,
6. Leon Abirawa | 11 Januari, 2008 pukul 09:17
kalau tidak salah saya pernah lihat juga dari e-mail teman di Chicago juga banyak, malah air yang didapat dari penampungan hujan di sana dimanfaatkan lagi. Memang sich kayanya cukup rumit.
Eh… sebenarnya yang boleh taruh blog dan gambar di sini siapa aja sich?
Saya ada banyak artikel menarik yang ingin saya bagi juga… ada petunjuk tidak?
thx.
7. yeni | 11 Januari, 2008 pukul 09:27
Gambarnya di gedein n di banyakin dong biar tambah jelas sekalian sama detailnya soalnya bagus bgt tuh idenya.
8. Leon Abirawa | 12 Januari, 2008 pukul 09:34
Tadi baru liat-liat, Terus merhatiin kalau disekeliling kost itu banyak banget yang nanam tanaman walau tanahnya gak ada dan lahan sempit-sempit. Caranya? Tanaman dalam pot….
Rumah seperti ini memang keren tapi Tapi kalau kita tidak mampu atau terlalu rumit, pemecehan sederhana seperti pohon dalam pot bisa menjadi solusi yang menganggumkan. Untuk tanaman yang besar, bisa pakai pot dari ban bekas seperti disaran idep.
Eh iya, kalau tertarik berkebun organik juga bagus, bisa pake pot juga :).
thx.
9. rita | 15 Januari, 2008 pukul 17:49
..oke sebagai alternatif..lebih oke lagi mikir seribu kalii kalo kita mau bangun rumah, yg utama ada pohon besar gak disekitarnya..jgn asal tebang untuk dapetin luas lahan yg lebar. tp siasatin n jadikan pohon tsb bagian dari rumah…
kalo temanya “hijau” dengan menanam pohon di dalam pot kita sudah dapatkan hijaunya tapi gak jamin bebas banjir atawa longsor n defisit air bersih. intinya akar pohon dibumi memberi sejuta kehidupan buat kita..
10. andri | 17 Januari, 2008 pukul 12:33
Pingin tau deh, berapa yah ketebalan tanah yang dipakai utk roof garden? Juga bagaimana struktur beton untuk nopang hamparan tanah itu.
11. sriek | 19 Januari, 2008 pukul 15:06
tlong donk kirimkan, contoh prorosal bangunan rumah untuk anak kost,beserta daftar biayanya.yang lengkap ya……..
12. dodolipet | 19 Januari, 2008 pukul 20:07
wah sori saya tidak melayani pembuatan proposal. tx.
13. imam | 19 Februari, 2008 pukul 11:07
menarik juga. rumah jadi adem & mengurangi suhu panas di rumah. di rumah juga aku kasi tanaman. cuman medianya beberapa tanaman di pot. pengennya kasih rumput. tapi struktur bangunan tidak memungkinkan…
14. Awank | 19 Februari, 2008 pukul 12:43
ada yang bisa kasih tahu gimana cara pembuatannya ?
15. sina | 22 Februari, 2008 pukul 16:29
boleh tuh contohnya,,,, sekalian dong bagaimana cara pembuatannya. dan berapa besar anggaran untuk membuatnya agar dapat diprediksi.
thanks
16. nova | 26 Maret, 2008 pukul 10:07
bagus…tapi gambarnya dibanyakin lg dunk…..oya apakah tanaman itu ga merusak temboknya ya????thanks
17. Aku Ingin Hijau | 26 Maret, 2008 pukul 11:51
Nova, banyak orang pikir tanaman akan merusak tembok, tapi malah sebaliknya. Dengan adanya tanaman, maka temperatur panas dan dingin tidak terlalu ekstrim karena panas tertahan pohon sehingga tembok tidak cepat rusak dan malah lebih awet.
18. Rika | 1 April, 2008 pukul 14:31
Bagussssss, Tapi gimana cara buatnya
kasih tau yaa!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
19. yuga | 11 April, 2008 pukul 20:28
biar murah mungkin tinggal taro tanaman dalam pot trus potnya ditao ke genteng
20. Ruts | 12 April, 2008 pukul 16:35
Bagus… saya tertarik kebetulan atap rumahku beratap beton…. tapi bagaimana konsep pembuatannya? dan bagaimana cara mencegah agar sampah yang berasal dari daun kering & tanah tidak menyumbat saluran airnya…. mohon petunjuk…
21. viet | 27 Mei, 2008 pukul 10:11
waduh ntar kl ada ular gmn??
22. iin | 14 Juni, 2008 pukul 21:16
suatu saat pasti tanah akan menjadi suatu yang langka. andaikan mulai saat ini kita mulai mengembangkan pertanian diatas atap pasti lebih baik. mungkin saja kita bakal swasembada pangan dan ngak bakal impor beras lagi. yuk realisasikan!!!
23. iin | 14 Juni, 2008 pukul 21:56
btw tanaman yang cocok buat taman atap apa?
trus ngak cepet lumutan ya temboknya?klo iya solusinya?tkz
24. andrey leonardo 19th at STIP | 29 Juni, 2008 pukul 06:41
gimana kalo tanaman2 yang ditaro diatas atap yang kecil2 aja dan yang harganya juga gak begitu mahal.
selain perawatannya midah kan nggak terlalu mengeluarkan banyak uang……
ndre
25. wulan | 7 Juli, 2008 pukul 16:03
boleh minta alamatnya dimana ga rumah ini? atau ada info ttg arsitek yang punya visi untuk membangun rumah ramah lingkungan, beserta contoh rumah ramah lingkungan yang dibuatnya. topik ini akan saya buat untuk bahan liputan di daai tv. supaya orang lebih sadar lingkungan, terutama dalam membangun rumah nya. mohon infonya, thanx, mika wulan daai TV, 0817 6919070, 021- 6123733
26. tigor | 7 Juli, 2008 pukul 18:34
dimana sih tu?ada yang bisa kasih tau?.
27. salmah | 15 Juli, 2008 pukul 15:48
cantik taman tu.
saya sangat berminat membina taman di dalam rumah (taman dalam rumah).saudara ada gambar2nya?
terima kasih.
28. Anies Anggara | 31 Juli, 2008 pukul 13:49
Halooo
Tanya yaaa
kalau boleh tau, rumah ini di daerah mana ya??? alamat persisnya kalau boleh, kebetulan saya lagi ada kerjaan editan buku tentang taman atap dan butuh beberapa sampel foto taman atap.. Mohon infonya yaaa terima kasih
29. teni | 20 Agustus, 2008 pukul 11:16
bagus banget ya..cantik lagi..jadi seger liatnya..
ide bikin taman di atap hebat ya..
blog nya inspiratif…..
30. betty | 20 Agustus, 2008 pukul 15:49
taman gantung alias taman di atas rumah itu emang saran yang dianjurkan oleh seluruh dunia untuk mengurangi global warming.
negara2 barat udah mulai sejak lama dan tiap tahun target mereka untuk membangun taman gantung selalu bertambah.
gimana ya dengan indonesia?
31. tama | 23 Agustus, 2008 pukul 16:44
waaaahh……………
mampir ne………….
noleh tau tu detailnya gmana ya cara bkinya……
skaligus sama berbagai kemungkinan yg bkal terjadi…..
mintanya byk ya……
hehehe…….sori,…..
thanks……..
32. abe | 25 Agustus, 2008 pukul 13:15
hhmmm…bagus juga niee…
bisa kasi tau gak cara bikinya….
kalo bisa yang detail yaa…
tks…
33. addin | 26 Agustus, 2008 pukul 16:06
kasih tau dong tumbuhan apa ja yang direkom buat taman atap ……..
34. iyciel | 3 September, 2008 pukul 09:05
wagh…wagh…semoga banyak yang niru tuh…
coba deh gedung2 pencakar langit yang ada di jakarta atapnya ditanamanin taneman yang banyakkkk…wagh kebayang kan berapa kilo CO2 yang bisa diserap…tapiii lebih asoy lagi kalo ada kolam ikannya tuh…jadi ngehemat lahan…
gw pribadi pengen siy bikin taman di atas atap…tapi kalo atapnya gak berbentuk datar gimana?? pan susagh tuh…
35. lembe | 7 September, 2008 pukul 21:57
keren habis………..
kalau untuk tumah kopel gimana?
36. nano | 14 September, 2008 pukul 12:22
uaaaapik poooool rek…
gmn buatnya ya??? karena aku mau renov rumahku jg!! bisa dikasih tau ga mulai dari struktur pondasi yang aman untuk menopang tanah dll.. sampai model tanaman yang cocok untuk ditanam di atap rmh, masalahnya hawanya puaanas poool di surabaya..
37. rocky | 15 September, 2008 pukul 13:56
Mau nanya , untuk yg ngerti kira2 nanti airnya bisa merembes ngak kedinding yg dibawah. konsep dan tekniknya tolong diperjelas dong
thanks banget !!!:)
38. Hijaukan Rumah Anda Dengan Tanaman Berguna | Joko Supriyanto Weblog | 23 September, 2008 pukul 21:44
[…] dari postingan ini, selain menambah konten photoblog di blog saya ini, mari hijaukan rumah anda dengan tanaman yg bermanfaat bagi keluarga dan tetangga, jadi selain rumah anda nampak hijau dan […]
39. wilis | 25 Oktober, 2008 pukul 12:05
Kalau ada ulasan teknisnya mgk lbh bagus..bagaimana sebaiknya buat taman atap itu, apa yg mesti dilakukan, kan kudu menyesuaikan dg iklim di Ind. Mgk gedung2 tinggi itu hrs mulai dulu wajib menanam
40. contoh rumah | 23 November, 2008 pukul 09:23
Terima kasih atas foto dan infonya…..
Coba fotonya ditambahkan lebih banyak lagi….
Saya tunggu artikel berikutnya…
41. Anies | 28 November, 2008 pukul 10:05
Insya Allah akan segera hadir buku mengenai taman atap atau roof garden ini terbitan penebar swadaya, jadii ditunggu aja yaahh
-Salam-
42. Teguh | 23 Desember, 2008 pukul 14:48
Salam kenal. Nama saya Teguh Jiwa Brata. Reporter Majalah Ide Garden, Terbitan Kelompok Kompas Gramedia. Menarik sekali taman yang dimuat dalam blog ini. Saya tertarik untuk meliputnya. Bolehkah saya meminta informasi alamat dan nomer kontak pemilik rumah tersebut.
Atas bantuannya saya ucapkan banyak terimakasih
Hormat Saya
Teguh Jiwa Brata
43. Aku Ingin Hijau | 23 Desember, 2008 pukul 17:57
Maaf pak Teguh, tetapi rumah tersebut tidak boleh untuk diliput. mohon pengertiannya. terima kasih.
44. beto | 28 Februari, 2009 pukul 19:36
lebih baek menggurangi..dari pada menggobati..kan ribet juga…
ya bgus global kaya gini biar org pada tao..ok..hidpkan karya green architecture….salam baut smuanya.
45. enda | 27 Maret, 2009 pukul 09:02
bagus tuh, bisa dicoba tapi bikinnya mahal apa enggak ya?cara bikinnya bagaimana sih?
46. Ms. Dolphin | 16 April, 2009 pukul 12:32
mo tanya dunk,,,
kan kalo menyerap air pasti lembab dan berlumut,,apa berpengaruh pada langit2 rumah,,merembes ga?
47. Aku Ingin Hijau | 17 April, 2009 pukul 12:34
Dear Ms. Dolphin. Untuk taman atap, tentunya saat anda siram atau ada hujan maka air akan terserap ke tanah. Seperti juga yang anda bayangkan, kalau hanya terserap maka bisa lembab, malah bisa rembes. apalagi kalau hujan kalau tertampung bisa banjir dong.
Oleh karena itu pada setiap taman atap harus ada juga pengaturan jalan air yang juga dapat terbuang ke bawah. tidak hanya tertampung di taman atap tersebut. Jadi akan dibuat semacam bahan rembesan khusus sehingga tidak akan merusak langit-langit, banjir, lembab, dsb.
Jadi taman atap itu tentunya sangat bisa dibuat dengan aman dan nyaman.
48. husna | 26 Oktober, 2009 pukul 09:16
bagus yach taman diatapnya
aku juga pernah liat di film korea dia nanam tanaman diatap pi sayur2an. jd,,bermanfaat banget dech.
coba aja sayur2an yang gampang ditanam,,itung2 kita juga bisa makan sayur sehat ,hasil sendiri n gratis.hehehe
49. GUNADI | 4 November, 2009 pukul 10:48
aku pingin bisa punya atap tanaman. masalahnya kalo atap bocor apakah tanaman harus dibongkar?
50. Viceli | 20 November, 2009 pukul 08:49
Hi.. ^^
Saya tertarik juga neh untuk membuat taman atap…tapi saya masih bingung bagaimana konstriksi atapnya?lapisan tanahnya dan jenis2 tanaman yang dianjurkan apa saja?
51. Desain Lansekap | 9 Januari, 2010 pukul 23:55
Wow keren tuh taman atapnya… Solusi untuk lahan terbatas bagi perumahan dan rumah pribadi
52. Adhi | 7 Februari, 2010 pukul 11:17
Minta prisip pembangunan taman gantung donk?????
kirim lewat email yaw!!!
53. immanuel sitorus | 31 Maret, 2010 pukul 19:36
sebagai mahasiswa arsitektur saya punya pendapat sedikit berbeda. bagus sih konsep taman diatas atap rumah, namun bagi saya itu hanyalah simbol keegoisan manusia. saya rasa ruang terbuka memerlukan tempat sendiri. jika ditinjau dari arsitektur perilaku saya berasumsi orang-orang akan lebih banyak menghabiskan waktunya didalam rumah ditengah kondisi iklim yang tak menentu sekarang ini, selain itu akan sedikit lebih rumit dalam hal perawatan. jadi marilah kita menempatkan sesuatu pada tempatnya. inovatif boleh namun jangan berbasiskan pada satu atau dua faktor saja namun lebih spesifik lagi. namun pilihan ada ditangan kita masing-masing. terima kasih banyak…..
54. wong | 15 April, 2010 pukul 23:30
saya pikir dengan adanya taman pada inti banaunan seperti pada gambar akan membuat bangunan menjadi lembab, dan ini akan berpengarutumbuh lumut.h pada tembok atau dinding bangunan seperti
55. vina | 14 Juli, 2010 pukul 13:22
wuih bgus bgus bgus
perlu dilestariin nieh,,,,
aQ sebenernya pengen banget tuh buat kayak gtu,,,
tp,,,
pasti mahal banget ya biya untuk buat taman atap,,,
kira-kira berapa ya biayanya?
mohon infonya ya,,
thank
56. michael | 14 Agustus, 2010 pukul 20:22
wah. saya rasa kita harus buat campaign, utk roof garden. jadi banyak orang akan bikin rumah dengan konsep roof garden.
saya sendiri juga tertarik untuk buat rumah seperti konsep ini. rasa nya harus masuk tv biar bisa jadi trendsetter. kalau udah jadi trend, akan banyak orang akan bangun rumah dengan konsep ini.
seperti konsep mediterania. dari apartemen sampai rumah pribadi pakai konsep mediterania. maupun gaya minimalis. kalau sudah jadi trend, rata-rata orang akan ikut. ayoh di campaign kan… lihat di http://www.gardenroofing.com
57. yenny Elyzabeth | 17 Maret, 2012 pukul 20:51
Dear Sir,
We are developing some villas use roof garden at moment, we would like to ask you some question as follow:
1. We have made the concrete roof already, will that still ok to have a garden on the top of it?
2. What is the structure of roof garden?
3. How much will it cost per M2?
4. Is it special grass only can grow on it?
5. Is it step able?
6. Is it low cost maintenance?
7. Will the grass need to be replace every certain time?
Looking forward to have your reply a.s.a.p.
Best regards,
Yenny Elyzabeth
Director
58. wiwied | 15 Januari, 2013 pukul 10:29
coba ada rumah ramah lingkungan yang juga ramah di kantong…